Pengadilan Den Haag Bebaskan Jenderal Kroasia  

Reporter

Jumat, 16 November 2012 18:31 WIB

Ratko Mladic. AP/Politika Newspaper

TEMPO.CO, Den Haag - Pengadilan kejahatan perang di Den Haag, Belanda, Jumat, 16 November 2012, membebaskan dua jenderal Kroasia yang didakwa melakukan kekejaman saat berperang melawan pasukan Serbia pada 1990-an.

Dalam keputusannya, Ketua majelis hakim Theodor Meron menyatakan Jenderal Ante Gotovina dan Jenderal Mladen Markac dibebaskan dari segala dakwaan. Keputusan tersebut langsung disambut gegap-gempita ribuan orang di ibu kota Kroasia, Zagreb.

Tahun lalu, kedua pria yang kini berusia 57 tahun, ini didakwa melakukan pembunuhan, kekejaman, dan penjarahan. Jaksa beralasan bahwa mereka merupakan bagian dari konspirasi kejahatan yang dipimpin oleh Presiden Kroasia Franjo Tudjman untuk mengusir etnis Serbia. Selain itu, kedua jenderal dituding memerintahkan pengeboman Kota Knin dan tiga kota lain.

Namun pada sidang yang berlangsung Jumat, 16 November 2012, Hakim Meron mengatakan keduanya tidak terbukti terlibat dalam konspirasi. Mendengar keputusan majelis hakim di Den Haag, ribuan orang di Zagreb, yang berkumpul di beberapa lapangan utama guna menyaksikan jalannya persidangan melalui televisi, berteriak kegirangan.

"Jenderal kami adalah pahlawan sebab mereka mengorbankan hidupnya demi menyelamatkan negeri kami serta membebaskan rakyat," kata seorang mahasiswa, Andjela Anic, 26 tahun, sebagaimana disampaikan kepada kantor berita AFP.

Sehari sebelumnya, Kamis malam waktu setempat, 15 November 2012, hampir seluruh pojok kota Kroasia, termasuk Zagreb, dan gereja di sana, menyalakan lilin. Hal tersebut dilakukan oleh para veteran perang dan pimpinan gereja demi mendukung "munculnya suara melawan ketidakadilan".

Pada 2011, Jenderal Gotovina dan Jenderal Markac dituduh melakukan pembunuhan dan terlibat dalam kejahatan perang serta kejahatan kemanusiaan ketika mengambil alih Krajina, yang saat itu dikuasai Serbia sejak awal perang pada 1991.

Ketika 1995, sekitar 200 ribu etnis Serbia diusir dari Kroasia dan sedikitnya 150 orang dibunuh dalam sebuah serangan militer di Krajina yang disebut "Operasi Badai".

Operasi ini dimaksudkan untuk mengambil alih kembali kawasan tersebut, yang telah dikuasa Serbia di awal perang pada 1991, atas perintah Presiden Kroasia Tudjman, yang meninggal pada 1999 saat dalam pemeriksaan pengadilan kejahatan perang Den Haag.

BBC | CHOIRUL

Berita Terpopuler:

Gaya Keras Ahok Jadi Shock Therapy Pemda DKI

Deddy Mizwar Pasrah kepada Eep Saefulloh Fatah

Mengapa Pengusaha Tak Mau Outsourcing Dihapus?

Manipulasi Rp 16,1 Triliun di BP Migas

Tolak UMP Rp 2,2 juta, Pengusaha Siap Gugat Jokowi

Berita terkait

Ini Sosok Presiden Kroasia yang Didera Hoax Foto Seksi

25 Juli 2017

Ini Sosok Presiden Kroasia yang Didera Hoax Foto Seksi

Presiden Kroasia perempuan pertama yang menjabat sejak 2015 ini tentu tak menyangka popularitasnya bakal meroket gara-gara foto hoax

Baca Selengkapnya

Foto-Foto Liburan Seksi Presiden Kroasia Ternyata Hoax  

25 Juli 2017

Foto-Foto Liburan Seksi Presiden Kroasia Ternyata Hoax  

Laman People menegaskan bahwa foto-foto liburan seksi itu bukan Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovi.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Kelenjar, Pria Ini Terperangkap di Usia 13 Tahun

1 Juli 2017

Gara-gara Kelenjar, Pria Ini Terperangkap di Usia 13 Tahun

Meski telah berusia 23 tahun, Tomislav Jurcec terlihat seperti remaja berusia 13 tahun.

Baca Selengkapnya

Kapten Kencan, Kopilot Magang Terbangkan Pesawat Sendirian

24 November 2016

Kapten Kencan, Kopilot Magang Terbangkan Pesawat Sendirian

Kapten pesawat Croatia Airlines meninggalkan kopilot sendirian di ruang kokpit untuk bercengkrama dengan seorang pramugari.

Baca Selengkapnya

Pemilu Kroasia, Partai Oposisi Unggul Tipis  

9 November 2015

Pemilu Kroasia, Partai Oposisi Unggul Tipis  

Partai kecil menjadi penentu kekuasaan.

Baca Selengkapnya

Australia Ekstradisi Penjahat Perang Serbia  

10 Juli 2015

Australia Ekstradisi Penjahat Perang Serbia  

Melakukan penyiksaan dan pembunuhan pada perang kemerdekaan Kroasia.

Baca Selengkapnya

Kroasia Hapus Utang Warga Miskin  

7 Februari 2015

Kroasia Hapus Utang Warga Miskin  

Beberapa perusahaan publik, bank, dan seluler juga diberi amnesti utang pemerintah Kroasia.

Baca Selengkapnya

Kitarovic, Presiden Perempuan Pertama Kroasia

12 Januari 2015

Kitarovic, Presiden Perempuan Pertama Kroasia

Kolinda Grabar-Kitarovic menang pemilu putaran kedua dengan 50,54 persen.

Baca Selengkapnya

Kroasia Hentikan Pendidikan Seks Di Sekolah

27 Mei 2013

Kroasia Hentikan Pendidikan Seks Di Sekolah

Saat ini terdapat sekitar 2.000 kehamilan remaja per tahun, kata Vinko Filipovic, juru bicara pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kroasia Penjarakan Bekas Pedana Menteri  

20 November 2012

Kroasia Penjarakan Bekas Pedana Menteri  

Didakwa menerima suap dari perusahaan minyak Hungaria dan bank Austria.

Baca Selengkapnya