TEMPO.CO, Paris - Prancis menjadi negeri pertama dari kekuatan Barat yang mempertimbangkan kelompok persatuan oposisi Suriah sebagai satu-satunya perwakilan bangsa Suriah yang sah.
"Prancis mempertimbangkan Koalisi Nasional Suriah sebagai satu-satunya perwakilan rakyat Suriah dan menjadi pemerintahan sementara negara demokratis Suriah di masa depan," kata Presiden Francois Hollande dalam jumpa pers di Paris, Selasa, 13 November 2012.
Mengenai upaya mempersenjatai pemberontak, Hollande akan melihat dahulu mengenai pemerintahan transisi yang akan dibentuk oleh koalisi pemberontak. "Soal pengiriman senjata, Prancis tidak mendukung sepanjang pengiriman tersebut tidak jelas penggunaannya,” kata Hollande.
Sikap Prancis ini diumumkan setelah kelompok oposisi, dalam sebuah pertemuan di Doha, Ahad, 11 September 2012, menyatakan bersatu guna melawan rezim Presiden Bashar al-Assad. Pernyataan itu disampaikan Prancis 24 jam usai kelompok oposisi mendapatkan dukungan dari enam negara Dewan Kerja Sama Teluk, yakni Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Oman.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler
Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya
Muslim Inggris Diminta Turut Rayakan Natal
Industri Film Dewasa Tolak Penggunaan Kondom
Skandal Seks CIA Merembet ke Komandan NATO
Skandal Seks Bos CIA Berbuntut Panjang
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya