Skandal Seks Bos CIA, Gedung Putih Lindungi Allen

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 14 November 2012 08:11 WIB

John Allen

TEMPO.CO, Washington - Tak ingin jadi "David Petraeus" kedua, Gedung Putih memutuskan berpihak pada Jenderal John Allen, calon Komandan NATO mendatang. Presiden AS Barack Obama menyatakan sangat percaya pada Allen, meskipun ada laporan bahwa ia saling bertukar e-mail "menggoda" dengan sosialita Jill Kelley.

Dugaan perselingkuhan itu muncul sebagai buntut terungkapnya perselingkuhan antara Direktur CIA David Petraeus dan penulis biografinya, Paula Broadwell. Jenderal Petraeus mengundurkan diri pada Jumat pekan lalu. Jenderal Allen sejauh ini menyatakan tak melakukan kesalahan apa pun.

"Presiden sangat percaya pada Jendral Allen dan komitmennya kepada negara serta pekerjaan yang telah dilakukannya di Afganistan," kata juru bicara Gedung Putih, Jay Carney. Ini adalah reaksi Gedung Putih pertama sejak Jenderal Petraeus mengundurkan diri.

Ia menyatakan Obama "sangat puas" dengan kinerja Allen dan apa yang telah dihasilkannya. Carney juga meminta wartawan "tidak melakukan ekstrapolasi terlalu luas" tentang apakah kasus-kasus yang melibatkan Jenderal Petraeus dan Jenderal Allen kini telah menjadi "budaya" yang meluas dalam tubuh militer AS.

Pentagon mengatakan 20 ribu hingga 30 ribu halaman dokumen Allen sedang diperiksa. Para pejabat mengatakan di antara dokumen itu "berpotensi tidak pantas" soal hubungan antara Allen dengan Kelley.

Seorang pejabat senior AS yang telah membaca e-mail mengatakan kepada Associated Press bahwa e-mail itu relatif tidak berbahaya, meskipun bisa ditafsirkan sebagai tidak profesional dan "terlalu genit". Pejabat itu mengatakan, e-mail itu bertabur kata sweetheart dan dear, tetapi tidak menyiratkan adanya perselingkuhan fisik atau pertukaran informasi rahasia.

Jenderal Allen, 58 tahun, mengambil alih komando pasukan koalisi di Afganistan setelah David Petraeus pindah ke CIA pada 2011. Dia dijadwalkan menjadi Panglima Tertinggi NATO di Eropa, menunggu konfirmasi Senat. Jenderal yang memimpin 68 ribu tentara AS di Afghanistan ini dijadwalkan melakukan dengar pendapat dengan Senat pada Kamis untuk peran barunya itu.

TRIP B

Berita terpopuler lainnya:

Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya

Inul Daratista: Saya Bisa Jadi Cawapres Om Haji

Kata Ibas Soal DPR Pemeras BUMN

Rhoma Dinilai Tak Layak Jadi Presiden

Upeti BUMN ke DPR, KPK: Pembuktiannya Gampang

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya