TEMPO.CO, Washington - Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA), David Petraeus, menyatakan pengunduran dirinya akhir pekan ini. Ia mengakui terlibat dalam hubungan di luar nikah yang diakuinya sebagai "menunjukkan penilaian yang sangat buruk".
Dalam suratnya kepada urusan kepegawaian CIA, pria 60 tahun ini menyatakan dirinya sudah bertemu Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Ia menyatakan Obama "mengizinkan, karena alasan pribadi, untuk mundur dari posisi saya saat ini."
"Setelah 37 tahun menikah, saya dihadapkan pada penilaian yang sangat buruk dengan terlibat dalam hubungan di luar nikah," tulisnya. "Perilaku ini tidak bisa diterima, baik sebagai seorang suami atau sebagai pimpinan dari organisasi seperti kita."
Obama dalam sebuah pernyataan mengakui pengunduran diri Petraeus dan memujinya untuk pengabdiannya di CIA dan memimpin tentara AS di Irak dan Afghanistan.
Skandal perselingkuhan ini menjadi akhir yang dramatis bagi pria yang secara luas dikagumi karena kepemimpinannya dalam perang Irak, komando sentral pasukan AS, dan pasukan gabungan AS-NATO di Afghanistan. Dia bahkan sempat disebut-sebut bakal menjadi calon presiden Partai Republik, sebelum diangkat Obama sebagai bos CIA, setelah pensiun dari angkatan darat setelah 40 tahun mengabdi.
Petraeus memimpin CIA hanya 14 bulan. Lembaga ini menjadi sorotan, terutama karena gagal mengendus serangan yang menyebabkan kematian Duta Besar AS di Benghazi Libya, Chris Stevens. Belum jelas siapa yang bakal menggantikannya.