Barack Obama (kiri) dan Mitt Romney. AP/Pool-Michael Reynolds
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, mengatakan, pemilihan presiden kali ini berjalan sangat ketat antara kandidat inkumben Barack Obama dan penantangnya, Mitt Romney. “Kemungkinan hasilnya akan sangat tipis bagi pemenang, tapi ini menunjukkan proses demokrasi yang sangat baik,” kata Marciel dalam proses penghitungan suara di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Rabu, 7 November 2012.
Pemilihan presiden kali ini memasuki hitungan 57 kali. Meski begitu, antusiasme masyarakat untuk memilih tetap tinggi. “Banyak masyarakat yang sudah memilih dini sejak beberapa pekan lalu karena sistem di Amerika memungkinkan untuk memilih lebih dulu,” Marciel menambahkan. Jumlah sukarelawan bagi masing-masing kandidat maupun untuk membantu masyarakat memilih juga tidak sedikit.
Hanya, masyarakat tampaknya harus bersabar untuk dapat mengetahui hasil akhir pemilihan Presiden Amerika Serikat. Pasalnya, badai Sandy yang melanda New York dan New Jersey akan mempengaruhi kecepatan penghitungan hasil pilihan masyarakat. Begitu juga dengan kendala teknis lain. “Kemungkinan besar hasil akhir baru akan diketahui besok,” ujar Marciel.
Adapun hasil penghitungan suara dan electoral college baru akan disahkan pada Desember ketika electoral voters berkumpul. “Maka kandidat yang terpilih dari pemilihan hari ini baru disebut presiden terpilih,” ujar Marciel. Presiden terpilih akan dilantik pada 20 Januari 2013. “Jika Romney menang, masih ada waktu bagi Presiden Obama untuk menyelesaikan tugasnya hingga akhir tahun,” Marciel menegaskan.
Berbeda dengan pilpres di Indonesia, para pemilih tidak langsung memilih presidennya. Suara mereka digunakan untuk mengarahkan electoral voters yang sebelumnya dipilih dalam Konvensi Partai Demokrat dan Republik. Jika salah satu kandidat memenangkan lebih dari 51 persen suara di suatu negara bagian, ia akan menyapu bersih electoral vote di negara bagian itu.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.