TEMPO.CO, New York-Hari ini, Rabu, 7 November 2012, jutaan warga negara Amerika Serikat berangkat ke TPS-TPS untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Amerika masa jabatan 2012-2016. Partai Demokrat dan Republik telah melalui satu setengah tahun kampanye, tiga debat kandidat Presiden antara Presiden Barack Obama dan Gubernur Mitt Romney serta satu debat kandidat Wakil Presiden antara Wakil Presiden Joe Biden dan Senator Paul Ryan. Sejumlah kecil penduduk telah memberikan suara mereka melalui pemilihan dini sejak sebulan yang lalu.
Amerika Serikat menggunakan sistem pemilihan elektoral, di mana setiap negara bagian diberi jatah jumlah suara sesuai dengan jumlah penduduk dari negara bagian itu. Dari 583 total jumlah suara elektoral, kandidat membutuhkan paling tidak 270 suara untuk memenangkan pemilu ini.
Empat negara bagian Iowa, Ohio, Virginia, dan Florida adalah negara bagian yang sengit diperebutkan oleh kedua kandidat. Empat negara bagian ini disebut sebagai daerah pertempuran.
Para pengamat politik di Amerika mengatakan bahwa Ohio akan menjadi indikasi pemenang pemilu ini. Dalam sejarah Amerika Serikat, tidak ada kandidat partai Republik menjadi pemenang pemilu tanpa merebut negara bagian Ohio. Sejauh ini proyeksi awal untuk Ohio diperkirakan Obama mendapatkan 50 persen suara dan Romney 46 persen.
Yang menarik adalah adanya kemungkinan Mitt Romney memenangkan suara terbanyak dan Barack Obama memenangkan suara elektoral. Hal ini terjadi pada pemilihan umum antara George Bush dan Al Gore pada 2000, di mana Al Gore mendapatkan jumlah suara terbanyak namun dikalahkan George Bush dalam suara elektoral. Sejauh ini jika melihat suara terbanyak Romney mendapat 52 persen suara dan Obama mendapat 47 persen.
Untuk mendapatkan kontrol kekuasaan di senat, partai harus mendapatkan 51 kursi. Saat ini partai Republik memimpin dengan 38 kursi, Demokrat mendapat 35 kursi. Belum ada pihak yang memenangkan senat.
Pemilihan umum ini akan berjalan terus hingga pukul 20.30 malam di beberapa negara bagian. Beberapa wilayah di Amerika Timur telah menutup TPS mereka dan memulai proses penghitungan suara. Antrian masih panjang di beberapa TPS dan setiap orang dijamin akan dapat memberikan suara. Para pengamat mulai melakukan proyeksi awal hasil pemilu dari negara-negara bagian yang telah menutup TPS mereka.
LOLO KARTIKASARI (New York)
Baca juga:
Terduga Peminta Upeti Punya Gedung Mewah
Dituding Dahlan Iskan, Apa Komentar Idris Laena?
Dahlan Belum Lapor, KPK Sudah Tahu
Kekayaan Pemilik Bank Century Disita Polisi
Direksi PT PAL Siap Buka Kisah Peminta Upeti
Berita terkait
Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika
12 Februari 2024
Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaCapres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden
26 Mei 2023
Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaKanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika
23 Mei 2023
Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika
Baca SelengkapnyaTuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara
19 April 2023
Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun
Baca SelengkapnyaYevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina
30 November 2022
Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.
Baca SelengkapnyaKecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024
27 November 2022
Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.
Baca SelengkapnyaElon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya
8 November 2022
Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden
Baca SelengkapnyaBos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika
7 November 2022
Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.
Baca SelengkapnyaIni Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk
5 November 2022
Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.
Baca SelengkapnyaApa Dampak Pemilu Amerika ke Indonesia
3 November 2020
Apakah itu Joe Biden atau Donald Trump yang akan memenangkan pemilu Amerika, sama-sama menguntungkan Indonesia selama situasi domestik mendukung.
Baca Selengkapnya