Obama-Romney Ketat sampai Akhir

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 5 November 2012 07:58 WIB

Mitt Romney (kiri) dan Barack Obama. AP/Pablo Martinez Monsivais

TEMPO.CO, Ohio-Menjelang hari pemilihan, Selasa besok, Presiden Barack Obama dan kandidat dari Partai Republik, Mitt Romney, masih bersaing ketat. Dalam kampanye, keduanya mengingatkan pemilih untuk memberikan suara kepada orang yang tepat memimpin Amerika untuk empat tahun ke depan.

Romney bergerak cepat dari New Hampshire menuju Iowa dan New Colorado. Kepada pendukungnya, Romney mengatakan bahwa pemilihan suara akan menjadi “balas dendam terbaik”.

"Memilih untuk balas dendam," kata Romney di New Hampshire. "Saya ingin mengatakan kepada Anda semua, pilihlah untuk negara Anda. Ini saatnya kita memimpin Amerika menuju tempat yang lebih baik."

Obama, yang berkampanye di Ohio dan Virginia, mengingatkan pemilihnya bahwa pemilu Selasa besok bukanlah soal memilih dua calon atau dua partai. Ia menyebutkan bahwa pemilu adalah memilih di antara dua visi yang berbeda untuk Amerika.

"Setelah empat tahun menjadi presiden, Anda tahu siapa saya," kata Obama di hadapan 4.000 pendukungnya di Ohio.

Setelah melakukan reli pada Sabtu pagi di pesisir New Hampshire, Romney menuju Iowa dan Colorado. Dia mengganti rencana kampanye di Nevada pada hari Minggu untuk menuju Iowa, Ohio, Pennsylvania, dan Virginia.

Obama, Sabtu lalu, melakukan kampanye di Ohio, Milwaukee, dan Dubuque, Iowa, serta berakhir di Bristow, Virginia. Adapun kemarin ia berkampanye di New Hampshire, Florida, Colorado, dan Ohio.

Dalam survei yang dilakukan oleh kantor berita Reuters dan lembaga survei Ipsos menunjukkan bahwa keduanya bersaing secara ketat di Ohio, Florida, Virginia, dan Colorado. Survei ini dilakukan dengan metode online dan dengan margin of error sebesar 3,4 persen.

Secara nasional, hasil survei itu menunjukkan, 47 persen warga di empat wilayah tersebut memilih Obama, sedangkan 46 persen memilih Romney. "Ini ada kemungkinan akan terus ketat sampai pada hari pemilihan benar-benar terjadi," ujar pengamat survei dari Ipsos, Julia Clark, seperti dilansir Reuters, Ahad 4 November 2012 kemarin.

Julia mengaku tidak bisa memprediksi bagaimana nantinya hasil pemilihan di keempat negara bagian tersebut. Dia melihat secara electoral memang terlihat mendukung Obama, tetap juga tidak dalam angka yang signifikan. "Perbedaan mereka akan sangat tipis," katanya.


REUTERS | WASHINGTON POST | USA TODAY | RAJU FEBRIAN

Berita Terpopuler
Masuk Suriah, Ucapkan Salam Lancar Kemudian
Ribuan Korban Badai Sandy Terancam Kedinginan
Akibat Sandy, New Jersey Boleh Pilih via Email
Taiwan Kurangi 30 Persen Gas Rumah Kaca 2020
Risalah Rapat Pokja Hambalang Misterius
Negosiasi Alot, Penetapan Upah Minimum Telat
Soal Upeti ke DPR, Dahlan Iskan Didesak Lapor KPK
Buku Direktori Seni Terbitan Pertama Taman Budaya
Rekonsiliasi Lampung Selatan Masih Berproses

Berita terkait

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

12 Februari 2024

Elon Musk Siapkan Format Baru untuk Konten Artikel X Menjelang Pemilu Amerika

Konten Artikel X dari Elon Musk sangat mirip dengan 'Instant Article' di Facebook yang telah dipensiunkan pada 2022 lalu.

Baca Selengkapnya

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

26 Mei 2023

Capres AS Ron DeSantis Didukung Elon Musk yang Kecewa pada Joe Biden

Elon Musk sempat akui mendukung Ron DeSantis dalam Pilpres AS 2024 karena kecewa dengan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

23 Mei 2023

Kanserlir Jerman Dukung Joe Biden di Pemilu Amerika

Kanserlir Jerman Olaf Scholz mengutarakan dukungan pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu Amerika

Baca Selengkapnya

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

19 April 2023

Tuduh Pemilu Curang, Fox News Bayar Kompensasi Rp12 Triliun untuk Perusahaan Mesin Penghitung Suara

Fox Corp dan Fox News menyelesaikan gugatan pencemaran nama baik oleh Dominion Voting Systems sebesar $787,5 juta atau setara hampir Rp12 triliun

Baca Selengkapnya

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

30 November 2022

Yevgeny Prigozhin Mengakui Mahasiswa Zambia Berperang untuk Grup Wagner di Ukraina

Yevgeny Prigozhin dan perwakilan Wagner telah mengunjungi penjara Rusia menawarkan amnesti sebagai imbalan berperang untuk Rusia di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

27 November 2022

Kecewa pada Biden, Elon Musk Dukung Ron DeSantis di Pemilu Amerika 2024

Elon Musk mengakui akan mendukung Ron DeSantis pada pemilu Amerika Serikat 2024 karena kecewa pada pemerintahan Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

8 November 2022

Elon Musk Anjurkan Warga AS Pilih Partai Republik, Ini Alasannya

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, mendesak warga AS memilih calon anggota Kongres dari Partai Republik untuk mengimbangi pemerintahan Joe Biden

Baca Selengkapnya

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

7 November 2022

Bos Tentara Bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, Mengaku Mencampuri Pemilu Amerika

Pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin menyatakan akan terus ikut campur dalam Pemilu Amerika.

Baca Selengkapnya

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

5 November 2022

Ini Bagian di Twitter yang Terdampak Kebijakan Pemangkasan Elon Musk

Beberapa eksekutif menyusul CEO Parag Agrawal yang sudah langsung dipecat Elon Musk saat dirinya memastikan menjadi pemilik Twitter pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Perolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama

5 November 2020

Perolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama

Meski penghitungan suara Pemilu AS masih berlangsung, Joe Biden telah mengantongi lebih dari 70 juta suara.

Baca Selengkapnya