Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. REUTERS/Kevin Lamarque
TEMPO.CO, Tel Aviv - Perselisihan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan politikus yang juga Menteri Pertahanan Ehud Barak makin terbuka.
Stasiun berita Channel 2 melaporkan pada Selasa bahwa Netanyahu mengatakan Barak bersikap sangat licik. "Apakah Anda tahu apa yang dia [Barak] telah dilakukan dalam hal diplomatik? Dia pergi ke AS untuk membangkitkan perselisihan antara kita dan pemerintahan Obama dan tiba-tiba ia tampil sebagai penyelamat yang moderat," katanya.
Kantor Benjamin Netanyahu menolak untuk mengomentari laporan bahwa perdana menteri telah menuduh Barak mencoba merusak hubungan antara Israel dan Obama. Kemarin, Netanyahu hanya mengisyaratkan pemilu yang dipercepat.
Sumber-sumber politik mengatakan Netanyahu dan Menteri Keuangan Yuval Steinitz menargetkan Barak dan partai Atzmaut-nya. Mereka juga mengklaim bahwa Barak dan rekan-rekannya telah mencegah anggaran 2013 dari yang telah disetujui. Selama pertemuan Selasa dengan Netanyahu, Steinitz dilaporkan mengatakan, "Hati-hati tentang Barak. Dia cenderung menyengat kita pada isu-isu anggaran."
Menanggapi pemberitaan itu, kubu Barak menyatakan hal yang sebaliknya. Menurut mereka, perjalanan Barak ke AS adalah untuk membela kebijakan pemerintah. Mereka menyatakan mencatat beberapa keberhasilan, antara lain membantu menurunkan ketegangan antara pemerintah dan memperkuat hubungan pertahanan dengan AS.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.