TEMPO.CO, Tripoli - Sebuah laporan menyebutkan, penyebab kematian bekas pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, karena dibunuh agen Prancis, bukan oleh pemberontak. "Pembunuhan tersebut berdasarkan perintah Nicolas Sarkozy."
Nicolas Sarkozy adalah bekas Presiden Prancis. Menurut pengakuan Muammar Qadhafi semasa hidupnya, Sarkozy pernah menerima bantuan keuangan jutaan dolar untuk mendukung pemilihan presiden 2007.
Qadhadi tewas pada 20 Oktober 2011 dalam sebuah drama kekerasan di kampung halamannya, di Sirte, setelah dia terpojok di pipa pembuangan sembari mengacungkan pistol emas.
Teka-teki siapa pembunuh Qadhafi diungkap koran Italia, Corriere della Serra. Dalam laporannya, harian ini menurunkan laporan setelah mengutip keterangan sumber di ibu kota Libya, Tripoli, bahwa orang asing telah membunuh Qadhafi dan pembunuhan itu dilakukan oleh agen Prancis.
Menurut sumber yang layak dipercaya di Libya, seorang pria Prancis menyusup dalam arena kerusuhan untuk menangkap Qadhafi tahun lalu. Selanjutnya, dia menembak Qadhadi tepat di bagian kepalanya.
Pelaku pembunuhan tersebut diidentifikasi pria berusia 22 tahun. Dia turut dalam operasi penyergapan orang kuat yang selalu mengacungkan pistol emas, Qadhafi.
Mantan Perdana Menteri sementara, Mahmoud Jibril, mengatakan kepada televisi Mesir, seorang agen asing membaur dengan brigade revolusi untuk membunuh Qadhafi.
Dorongan untuk menghabisi nyawa Qadhafi bermula dari munculnya pernyataan bekas orang kuat Qadhadi secara terbuka tentang hubungannya dengan bekas Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Dalam keterangannya, yang dikutip oleh berbagai media, Qadhafi mengatakan bahwa dirinya pernah memberikan bantuan dana jutaan dolar kepada Sarkozy untuk kampanye pemilihan presiden 2007. Jika tuduhan terhadap insiden pembunuhan ini benar, bakal terjadi keributan dari dalam maupun luar Prancis.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL
Berita lain:
Keberadaan Qadhafi Terlacak Melalui Satelit
Qadhafi Dibunuh Agen Rahasia Atas Pesanan Sarkozy?
Bo Xilai di Mata Anaknya
Prajurit AS yang Tewas di Afganistan Genap 2.000
Suu Kyi Bakal Jadi Presiden? Ini Reaksi Thein Sein
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya