Kapal penjaga pantai Jepang berlayar mendekati kapal laut patroli Cina, Haijian No. 51 (depan) yang berlayar di sekitar perairan Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur yang menjadi wilayah sengketa antara Jepang dengan Cina (14/9). REUTERS/Kyodo
TEMPO.CO, Beijing - Dua kapal pengintai Cina memasuki perairan pulau yang diklaim Jepang sebagai bagian teritorialnya di Laut Cina Timur. Hal ini dikhawatirkan meningkatkan ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar di Asia itu.
Mengutip Badan Maritim Nasional, Xinhua menegaskan bahwa dua kapal itu melakukan patroli sebagai bagian dari hak pertahanan sebuah bangsa.
Hubungan Cina-Jepang memburuk dengan cepat setelah Jepang menyatakan akan membeli pulau-pulau, yang disebut Senkaku oleh Jepang dan Diaoyu oleh Cina. Hal ini memicu protes anti-Jepang di kota-kota besar di seluruh Cina.
"Dalam beberapa hari terakhir, Jepang telah terus-menerus memprovokasi insiden mengenai masalah Pulau Diaoyu. Ini pelanggaran serius terhadap kedaulatan teritorial Cina," tulis Xinhua dalam editorialnya.
Cina mengklaim patroli kapal itu dimaksudkan untuk latihan "yurisdiksi administratif" atas pulau-pulau itu. Penjaga pantai Jepang telah memerintahkan kapal-kapal Cina untuk pindah dari daerah tersebut, tapi tidak mendapatkan tanggapan.
Hubungan Cina-Jepang terganggu oleh kenangan pahit agresi militer Jepang di tahun 1930-an dan 1940-an. Adapun persaingan saat ini terhadap pengaruh regional dan sumber daya. Pulau yang disengketakan terletak di dekat lahan perikanan yang kaya dan cadangan gas yang berpotensi besar.