Batal, Pemutaran Film Kontroversi tentang Islam  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 12 September 2012 07:52 WIB

Salah satu cuplikan film "Islam: The Untold Story"

TEMPO.CO, London - Stasiun televisi Inggris, Channel 4, membatalkan pemutaran film dokumenter kontroversial Islam: The Untold Story, setelah presenter diancam dengan kekerasan fisik.

Sejarawan Tom Holland menerima pesan kasar di Twitter dan peringatan bahwa dia akan disakiti. Pasalnya, ia menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang "dibuat-buat".

Program yang mulai ditayangkan di Channel 4 ini memicu lebih dari 1.200 keluhan. Namun, penyiar merencanakan diskusi live "pembentuk opini" di kantor pusat London pada akhir bulan ini. Namun, acara ini akhirnya dibatalkan.

Kritikus menuduh Belanda mendistorsi sejarah agama dalam Islam: The Untold Story. Dalam film itu disebutkan ada bukti kontemporer sangat sedikit tentang Nabi Muhammad. Dalam film itu juga disebut-sebut Al Quran memiliki sedikit referensi ke Kota Suci Mekah dan tidak ada bukti bahwa Islam mulai terbentuk di abad ke-7.

The Islamic Education and Research Academy menuduh film ini membuat 'asumsi tak berdasar'. Ofcom - yang menerima 150 dari keluhan mengenai ketidakakuratan program, dugaan bias, dan pelanggaran untuk Muslim - mengatakan sedang mempertimbangkan meluncurkan penyelidikan.

Juru bicara Channel 4 mengatakan mereka sebetulnya enggan membatalkan pemutaran film itu. "Kami tetap sangat bangga dengan film yang masih tersedia untuk pemutaran berikutnya," katanya.

Penulis best-seller Belanda, Rubicon dan Persian Fire, mengatakan bahwa Islam adalah "subjek yang sah untuk penyelidikan sejarah".

"Kami tentu saja menyadari ketika membuat program yang menyentuh sensitivitas dan memastikan bahwa kekuatan moral dan peradaban dari Islam diakui dalam film kami, dan perspektif keyakinan Islam terwakili, " kata pernyataan mereka.

Dr Jenny Taylor dari Lapido Media yang mendorong pemahaman antaragama menyatakan bahwa film ini menunjukkan Islam cukup menarik untuk dipelajari secara serius. "Mereka mengajak kita untuk tak menutup mata pada problem dan ketegangan internal yang para tokoh Muslim juga menyadarinya," katanya.

MAIL ONLINE | TRIP B


Berita terkait

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

16 April 2021

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

Massa kelompok Islam radikal Pakistan bentrok dengan polisi untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka yang menuntut dubes Prancis diusir.

Baca Selengkapnya

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

3 November 2020

Prancis, Sekularisme, dan Kehati-hatian Menangani Islam Radikal

Prancis menjadi sorotan sejak peristiwa pembunuhan guru asal Paris. Penyebabnya, pernyataan mereka soal paham radikal. Diduga lost in translation.

Baca Selengkapnya

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Ini Reaksi Berbagai Politisi dan Kepala Negara Atas Terorisme di Nice

Kepala pemerintahan dan politisi dari berbagai negara bereaksi atas aksi terorisme yang terjadi Notre-dame Basilica, Nice, Prancis.

Baca Selengkapnya

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

29 Oktober 2020

Dewan Muslim Prancis Mengecam Aksi Terorisme di Nice

Dewan Keimanan Muslim Prancis mengutuk peristiwa teror yang terjadi di Gereja Notre-Dame Basilica, Nice Kamis ini

Baca Selengkapnya

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

29 Oktober 2020

Presiden Prancis Emmanuel Macron Menuju Lokasi Teror di Nice

Presiden Prancis Emmanuel Macron bergegas menuju Gereja Notre Dame Basilica di Nice yang menjadi lokasi aksi teror terbaru.

Baca Selengkapnya

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

29 Oktober 2020

Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

29 Oktober 2020

Prancis Balas Kecaman Turki Soal Karikatur Erdogan di Charlie Hebdo

Pemerintah Prancis merespon kecaman Turki perihal karikatur Presiden Recep Tayyip Erdogan di sampul halaman majalah satir Charlie Hebdo.

Baca Selengkapnya

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

29 Oktober 2020

Presiden Iran Ikut Komentari Masalah Charlie Hebdo, Turki, dan Prancis

Presiden Iran Hassan Rouhani ikut berkomentar soal ketegangan antara Prancis dan Turki yang dipicu oleh karikatur Nabi Muhammad dari Charlie Hebdo

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

6 Oktober 2020

Emmanuel Macron Mau Perkuat Hukum Sekuler Prancis untuk Lawan Islam Radikal

Emmanuel Macron akan mengusulkan rancangan undang-undang yang akan menguatkan penegakan sekuler untuk melawan Islam radikal.

Baca Selengkapnya