Kapten Militer Dihukum Karena Hina Lee di Twitter

Reporter

Jumat, 31 Agustus 2012 17:47 WIB

Presiden Korea Selata Lee Myung-bak. REUTERS/Petar Kujundzic

TEMPO.CO, SEOUL--Seorang perwira militer Korea Selatan menerima hukuman penjara setelah menghina Presiden Lee Myung-Bak di jejaring sosial, Twitter. Ini adalah hukuman pertama yang dijatuhkan pemerintah Korea Selatan terkait dengan jejaring sosial.

Pengadilan telah menyatakan bersalah kapten yang berusia 28 tahun ini setelah mengeluarkan komentar di akun twitternya. Sebenarnya, komentar yang disampaikan hanya sekadar kritik kepada presiden. Hanya saja, kritikan disampaikan dengan menggunakan bahasa kotor.

Pengadilan menjatuhkan enam bulan penjara. Dengan alasan pelanggaran pertamanya, Pengadilan menangguhkan hukuman itu selama satu tahun. Jaksa mengatakan hukum militer menjadi peringatan agar perwira menahan diri dari menghina senior atau komandan.

Pengacara sang kapten menolak vonis itu. Mereka merujuk pada aturan negara menjamin kebebasan berekspresi. Padahal, menurut pengacara, si perwira adalah warga negara dan memiliki hak mengkritik kebijakan Lee.

Kasus ini telah mendorong kementerian pertahanan membuat panduan baru soal penggunaan media sosial. Melalui panduan yang baru ini, Kementerian menyarankan tentara untuk tidak mengekspresikan pandangan politik atau memfitnah orang lain.

ASIAONE, EKO ARI

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya