Osama Sudah Tewas Saat Navy SEAL Serbu Kamarnya

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Rabu, 29 Agustus 2012 21:43 WIB

Osama Bin Laden. TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Washington - Mantan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, diklaim tewas bukan karena berondongan peluru tim Navy SEAL. Hal ini terungkap dalam buku No Easy Day: The Firsthand Account of the Mission That Killed Osama bin Laden, yang ditulis oleh salah satu anggota tim elit Angkatan Laut AS yang turut menyerbu tempat persembunyiannya di Pakistan.

Sang penulis, hanya menyebut identitasnya dengan nama samaran Mark Owen, melihat dengan matanya sendiri orang yang paling dicari pemerintah AS ini tewas pada bulan Mei 2011.Ia tengah sekarat saat tim berhasil menjangkaunya.


Owen, yang diidentifikasi oleh sejumlah media sebagai Matt Bissonnette, juga menulis tak seorangpun anggota Tim Enam Navy SEAL yang merupakan fans Presiden Barack Obama. Mereka juga sudah menduga pemerintahan Obama akan "numpang beken" dengan keberhasilan mereka.

Meski bukan pendukung Obama, Owen menulis bahwa Obama dihormati sebagai commander-in-chief dan yang memberikan lampu hijau pada operasi itu. Wakil Presiden Joe Biden justru yang disorot kurang bagus. Ketika mereka bertemu Obama setelah penyerbuan itu, ia menulis, Biden mengatakan lelucon 'garing' yang tak bisa dipahami, yaitu "mengingatkan pada paman seseorang yang mabuk pada saat dinner Natal".

Detail lain yang berpotensi memunculkan masalah dalam buku ini adalah bahwa jenazah bin Laden tampaknya tidak diperlakukan dengan bermartabat, jauh dari gambaran para pejabat AS yang menyatakan dikuburkan secara Islam di tengah laut. Owen menceritakan bahwa dalam penerbangan helikopter keluar dari kompleks itu, jenazah bin Laden dibaringkan di kaki seorang anggota sementara anggota lain yang bernama samaran Walt duduk di dadanya.

Buku ini mengatakan bahwa misi itu cukup berbeda dengan versi populer tentang apa yang terjadi di rumah persembunyian bin Laden di Abbottabad. Menurut versi resmi, bin Laden ditembak di kepala ketika Tim Navy SEAL melihatnya keluar dari pintu kamar tidur ke lorong menuju lantai teratas.

Owen menulis bahwa anggota dari skuad elit melihat pemimpin teror itu menyelinap ke kamar tidurnya, dan tentara, yang naik tangga ke lantai tiga, mengikuti. "Kami kurang dari lima langkah ketika aku mendengar tembakan ditekan. Dor. Dor. Aku tidak bisa mengatakan dari posisiku apakah tembakan itu mencapai target atau tidak. Yang jelas pria itu menghilang ke dalam ruangan yang gelap."

Sementara Gedung Putih mengklaim bahwa bin Laden bersenjata dan tidak menunjukkan niat untuk menyerah, ia menulis bin Laden tak bersenjata dan nafasnya tinggal sepotong-sepotong saat tim Navy SEAL mendapatkan tubuhnya.

Owen menulis bahwa saat bin Laden terbaring sekarat, seorang anggota timnya mengarahkan laser ke dadanya dan menembak beberapa kali. "Tubuhnya terbanting ke lantai sampai ia tak bergerak," tulisnya.

MAIL ONLINE | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya