TEMPO.CO , Damaskus - Pemberontak oposisi Suriah, Senin, 27 Agustus 2012, mengklaim berhasil menembak jatuh sebuah helikopter militer di Damaskus.
Koresponden kantor berita AFP di Damaskus melaporkan, dia mendengar suara ledakan di Damaskus, Senin, 27 Agustus 2012 pada pukul 06.00 pagi waktu setempat.
Al Arabiya dalam laporannya mengutip keterangan Media Centre Suriah menyebutkan, helikopter yang ditembak jatuh tentara pembebasan Suriah (FSA) dipercaya milik pasukan rezim Suriah.
Gambar video amatir yang belum bisa diverifikasi menunjukkan gambar sebuah pesawat tempur (helikopter) terbakar dan jatuh di kawasan Al Qabun, Damaskus. Siaran video tersebut dibenarkan oleh stasiun televisi pemerintah yang menyebutkan bahwa sebuah helikoper telah jatuh di Qabun.
Menurut keterangan kelompok oposisi, helikopter tersebut ditembak jatuh saat sedang membombardir Jobar di tengah pertempuran sengit antara pasukan pemberontak melawan tentara pemerintah. Sejumlah saksi mata mengatakan kepada kantor berita Reuters, helikopter tersebut terbakar akibat dihantam proyektil dan jatuh di jalan kawasan permukiman Qabun.
"Helikopter terbang di atas kota dan sejak pagi menembaki kawasan. Para pemberontak membalas tembakan selama satu jam dan berhasil merontokkan helikopter," kata Abu Bakr, seorang aktivis setempat.
Para aktivis langsung mengedarkan rekaman video helikopter yang terbakar. Para pemberontak menyambutnya dengan teriakan "Allahu Akbar, Allah Maha Besar." Televisi pemerintah membenarkan peristiwa jatuhnya sebuah helikopter di dekat Masjid al-Ghufran di Qabun, tetapi tak mengatakan jika penyebabnya adalah ditembak.
Juru bicara FSA dari batalion Badr di Damaskus, Omar al-Qabuni, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa mereka telah menemukan mayat pilot helikopter. "Ini sebagai balasan atas kuburan massal di Darayya," ujarnya. FSA juga mengklaim telah menembak jatuh jet tempur MIG-23 pada 13 Agustus 2012 di sebelah timur Provinsi Deir al-Zour.
Pasukan Suriah mengerahkan senjata berat termasuk tanks, helikopter, dan jet tempur guna menghancurkan perlawanan oposisi yang menuntut Presiden Bashar al-Assad mundur. Pada Ahad, 26 Agustus 2012, sejumlah helikopter menembaki posisi kelompok perlawanan di Jobar, Distrik Zamaika, dan Irbin dengan roket.
AL ARABIYA NEWS | BBC | CHOIRUL
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya