TEMPO.CO, Dubai - Banyak orang masih terperangkap dalam reruntuhan bangunan akibat gempa yang terjadi di Tabriz, Iran, 10 Agustus 2012. Upaya penyelamatan masih terganggu karena tempatnya sulit dijangkau dan gelap.
Kantor berita Fars mengatakan ratusan orang berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan runtuh. Namun, sejumlah orang masih terperangkap di reruntuhan.
"Masih ada sejumlah orang terperangkap dalam reruntuhan. Untuk menemukan mereka sangat sulit karena kondisinya gelap," kata Kepala Penyelamatan Darurat Nasional Gholam Reza Masomi kepada Fars.
Penanganan terhadap korban luka di rumah sakit Varzaghan tak bisa maksimal karena hanya dua dokter yang bertugas di rumah sakit itu. Keduanya harus berjuang mengobati sekitar 500 korban dengan pasokan medis dan makanan yang terbatas.
"Saya sedang berbicara dengan ibu saya melalui telepon, tiba-tiba dia bilang ada gempa bumi, kemudian telepon pun terputus," tulis seorang perempuan yang tinggal di luar Iran dalam akun Facebook-nya. "Tuhan, apa yang terjadi setelah itu, saya tak bisa melewatinya. Tuhan telah menampar saya, dan itu sangat keras."
Gempa melanda wilayah timur Provinsi Azerbaijan, daerah pegunungan yang bersebelahan dengan Azerbaijan dan Armenia. Sebagian besar dihuni etnis Azeri, etnis minoritas yang penting di Iran.
Ibu Kota Tabriz, yang merupakan kota utama dan pusat perdagangan, jauh dari area produsen minyak dan fasilitas nuklir. Bangunan-bangunan penting dibangun di sana. Kantor berita the Iran Student mengatakan tak seorang pun di kota itu yang meninggal atau terluka.
Sementara rumah dan tempat usaha di desa-desa di Iran yang biasanya dibangun dari blok beton dan batu bata hancur akibat gempa.
Saat ini, korban meninggal akibat rentetan gempa yang terjadi di Iran mencapai 220 orang, dan 1.500 mengalami luka-luka. Kemungkinan besar jumlah korban meninggal akan meningkat karena banyak korban yang berada dalam kondisi kritis dan sejumlah orang masih terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
Anggota parlemen Iran, Abbas Falahi, seperti dikutip dalam Fars, mengatakan bahwa dia meyakini upaya penyelamatan yang dilakukan petugas belum bisa mencapai 10-20 desa. Menurut Falahi, mereka membutuhkan roti dan air minum.
Menteri Kesehatan Iran Marzieh Vahid Dastejerdi mengatakan pemerintah telah mengirim 48 ambulans dan 500 kantong darah ke daerah-daerah terburuk.
REUTERS | RINA WIDIASTUTI
Berita lain:
Gempa Iran, 220 Orang Tewas
Adik Tiri Obama Tinggal di Gubuk Kumuh Nairobi
Laba-laba "Numpang" Hidup di Telinga Pasien
Dokumen Universitas, Joker Colorado Siswa Sempurna
Romney Hampir Pasti Pilih Ryan Jadi Wakil Presiden
Mitt Romney Umumkan Calon Wakil Presiden Sabtu
Produksi Jagung di Amerika Terus Memburuk
Berita terkait
Iran Tangkap Jet Siluman Amerika Serikat
4 Desember 2012
Amerika Serikat berkali-kali menyusup ke wilayah udara Iran.
Baca SelengkapnyaAlasan Iran Tembaki Pesawat Tanpa Awak AS
9 November 2012
Iran membenarkan klaim Pentagon bahwa pesawat tanpa awak Predator milik Amerika Serikat ditembaki oleh pesawat tempur mereka.
Baca SelengkapnyaIran Dituduh Siksa Blogger Sampai Tewas
9 November 2012
Beheshti menulis di dalam blognya bahwa dia diancam penguasa.
Baca SelengkapnyaRusia Tak Yakin Iran akan Serang Israel
11 Oktober 2012
Ia juga menyatakan tidak ada bukti bahwa Republik Islam mengembangkan senjata nuklir.
Khamenei: Tanpa Nuklirpun Barat Tetap Embargo Iran
10 Oktober 2012
Pemimpin spiritual Iran menyatakan Barat berbohong soal sanksi ekonomi akan dicabut jika negara itu menghentikan program nuklirnya
Baca SelengkapnyaNilai Mata Uang Iran Terjungkal
4 Oktober 2012
Sanksi ekonomi dituding menjadi penyebab anjloknya nilai mata uang Iran hingga 40 persen.
Baca SelengkapnyaKedutaan Prancis di Iran Diserang Massa
3 Oktober 2012
Unjuk rasa berlangsung tiba-tiba sehingga tak ada tambahan polisi untuk mengawal kedutaan. Dia mengatakan para demonstran meneriakkan, "Allahu Akbar".
Baca SelengkapnyaTak Peduli Sanksi, Iran Lanjutkan Program Nuklir
3 Oktober 2012
Mendapatkan kritik dari kelompok garis keras karena bersedia berunding dengan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Jatuhnya Riyal Iran Versi Ahmadinejad
3 Oktober 2012
Presiden Iran menuduh kubu oposisi turut memperburuk krisis atas riyal.
Baca SelengkapnyaPejabatnya Mengeluh, Iran Buka Lagi Akses Gmail
1 Oktober 2012
Layanan Gmail telah kembali bisa dinikmati sejak Minggu malam.