Sanksi Baru bagi Suriah dan Hizbullah

Reporter

Editor

Sabtu, 11 Agustus 2012 05:57 WIB

AP Photo/Craig Ruttle

TEMPO.CO , Washington - Pemerintah Amerika Serikat akan menerapkan sanksi baru bagi perusahaan minyak Suriah yang dikelola negara dan kelompok Hizbullah di Lebanon. Negara ini menggarisbawahi hubungan dua kelompok ini dengan Iran dan peran negara itu dalam menopang rezim Suriah selama rentang perang saudara.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Patrick Ventrell, mengatakan hukuman terhadap Sytrol dilakukan setelah perusahaan ini mengirimkan bensin senilai US$ 36 juta ke Iran pada bulan April. Pada saat yang sama, Teheran "aktif menasehati, mensuplai, dan membantu pasukan keamanan Suriah dan rezim yang didukung milisi yang melakukan pelanggaran berat hak asasi manusia terhadap rakyat Suriah."

Sementara itu, Departemen Keuangan menyasar Hizbullah untuk memberi "pelatihan dan dukungan logistik yang luas kepada pemerintah Suriah dalam upaya untuk semakin kejam melawan oposisi." Mereka juga menyalahkan kelompok militan Syiah Lebanon itu untuk mengkoordinasikan bantuan Iran kepada pemerintah Suriah.

AS telah melarang warganya melakukan bisnis dengan Hizbullah sejak AS menyatakan organisasi ini sebagai teroris pada 1990-an. Beberapa dekade sanksi AS terhadap Suriah telah menghambat perdagangan energi antara kedua negara.

Minyak Sytrol sebagian besar diekspor ke Uni Eropa, tetapi blok tersebut juga menyatakan embargo terhadap minyak Suriah tahun lalu. "Dukungan yang luas Hizbullah dalam tindak keras pemerintah terhadap warga Suriah memperlihatkan sifat sebenarnya dari organisasi teroris yang menyebabkan destabilisasi di kawasan itu," kata pejabat Departemen Keuangan AS, David S. Cohen.

Ditanya apa tindakan terbaru AS melawan Hizbullah akan efektif, koordinator kontraterorisme Departemen Luar Negeri, Daniel Benjamin, mengatakan dia berharap hal itu akan menyebabkan negara lain untuk mengikutinya. "Itu akan membatasi ruang gerak Hizbullah," katanya kepada wartawan.

Ventrell mengatakan dukungan Iran bagi rezim Assad, termasuk peralatan untuk memantau aktivitas oposisi melalui Internet, adalah "sama sekali tidak dapat dibenarkan." Dia mengatakan dukungan Iran pada Suriah karena mereka khawatir kehilangan satu-satunya sekutu yang tersisa di Timur Tengah.

"Sanksi hari ini mengirimkan pesan jelas: Amerika Serikat berdiri tegas terhadap penjualan produk minyak sulingan ke Iran dan akan melakukan segala cara untuk menghentikannya," katanya.

Pengumuman itu disampaikan ketika Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton melakukan perjalanan ke Turki untuk melakukan pembicaraan akhir pekan dengan para pejabat Turki atas dan aktivis oposisi Suriah. Diskusi akan berfokus pada membentuk "gambar operasional umum" untuk membimbing transisi demokrasi setelah Presiden Bashar Assad lengser. Pertemuan negara-negara "Sahabat Suriah" akan dilangsungkan mulai akhir bulan ini.

AS juga akan meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk puluhan ribu warga Suriah yang lari dari negaranya, kata para pejabat. Mereka mengatakan bantuan tambahan ini diharapkan akan bernilai US$ 5,5 juta. Nilai ini akan menggenapkan jumlah dana yang telah digelontorkan AS setelah dimulainya krisis di Suriah menjadi senilai US$ 82 juta.

AP | TRIP B

Terpopuler
Unsur Pidana Rhoma Irama Terbukti

Denny Indrayana: Antasari Azhar Berbohong

Kisah Tragis Remaja yang Jual Ginjal Demi iPad

Ariel Noah Gugup Ditanya Soal Luna Maya

Sekte Muslim Ini Satu Dekade Tak Terpapar Matahari




Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya