TEMPO.CO , Damaskus―Pembelotan Perdana Menteri Suriah, Riad Hijab, ke Yordania, disambut gembira oleh sejumlah pemerintah negara Barat. Selasa 7 Agustus 2012, Prancis menegaskan bahwa rezim Assad terbukti “terkutuk”. Sedangkan Amerika Serikat memprediksi waktu Assad hampir selesai. “Rezim Assad mulai bertumbangan dari dalam. Assad tinggal menghitung hari,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Jay Carney, di Washington, Amerika Serikat.
Pembelotan Hijab ternyata sudah dirancang lama, hampir dua bulan lalu. Keinginan membelot, menurut tangan kanan Hijab, seperti dilansir AP kemarin, dipicu oleh tawaran Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Saat itu Assad memberikan jabatan PM Suriah kepada Hijab dengan ultimatum, “Terima tawaran ini atau mati.” Hijab―penganut Islam Sunni―terpaksa menerima tawaran tersebut. Namun, Senin 6 Agustus 2012 lalu, ia bersama keluarganya berhasil melarikan diri ke Yordania. Hijab pun menjadi pejabat pemerintahan tertinggi Suriah yang membelot, menyusul beberapa kolega Assad yang berasal dari kelompok Sunni.
Kepada stasiun televisi Al-Jazeera, juru bicara Hijab mendeklarasikan pembangkangannya terhadap rezim Assad. “Dengan ini saya menyatakan keluar dari rezim pembunuh dan teroris. Saya juga akan bergabung dengan revolusi kebebasan bagi rakyat Suriah,” kata Hijab dalam pernyataan yang dibacakan juru bicaranya, Mohammed el-Etri.
Meski begitu, sampai pekan ini, prediksi kejatuhan Assad belum terbukti. Assad langsung menunjuk Omar Ghalawanji sebagai pelaksana Perdana Menteri setelah kepergian Hijab. Omar juga langsung memimpin rapat kabinet darurat pada Senin lalu. Kepada media pemerintah Suriah, dia menegaskan seluruh menteri hadir dalam rapat tersebut. Tak ada yang mangkir.
Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa, selain Hijab, dua menteri lain turut membelot. Adapun Menteri Keuangan Mohammad Jalilati gagal membelot karena keburu tertangkap saat berusaha melarikan diri. Rapat kabinet itu pun disiarkan langsung oleh televisi pemerintah untuk menunjukkan rezim Assad masih berkuasa dan mampu menjalankan roda pemerintahan di negara itu.
REUTERS | BBC | AP | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Terpopuler:
Dukung Jokowi, Jusuf Kalla Dinilai Tak Elegan
Ide Yusril Soal Kasus Simulator SIM Bikin Bingung
Robert Pattinson dengan Gadis Mabuk di Bar
''Rayuan'' Fauzi ke Komunitas Tionghoa Tak Efektif
Kekasih Anda Ternyata Gay? Kenali dari Matanya
Bos KPK Diam-diam Temui Kapolri pada Senin Malam
Mengenal Suku Hakka Pendukung Fauzi Bowo
Pangeran William Takut Kepergok Menciumi Kate
Setelah Kemeja dan Boneka, Kini Jilbab Kotak-Kotak
Pertemuan KPK-Polri Berakhir Buntu
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya