Nepal Larang sekolah Gunakan Nama Barat

Reporter

Editor

Senin, 6 Agustus 2012 20:22 WIB

Penduduk Bhaktapur melihat prosesi persiapan penarikan kereta dewa Bhairab ke tengah kota kuno Bhaktapur, dekat Kathmandu, Nepal, Senin (9/4). REUTERS/Navesh Chitrakar

TEMPO.CO , Kathmandu - Nepal melarang sekolah di negeri itu menggunakan nama Barat seperti Oxbridge, White House, dan NASA. Alasannya, mereka khawatir sistem pendidikan ini akan membuat siswa kehilangan budaya Nepal-nya.

"Kami telah menginformasikannya ke sekolah-sekolah untuk mengubah nama mereka dengan nama Nepal. Ini jelas tertulis dalam undang-undang tetapi beberapa sekolah masih melanggarnya," kata juru bicara kementerian pendidikan, Janardan Nepal.

"Mereka diberikan cukup waktu untuk mengubah nama. Hal itu tak membutuhkan waktu lama," kata Nepal, tanpa menentukan batas waktu.

Nepal bergantung pada pemerintah asing dan lembaga bantuan untuk sekitar 25 persen dari anggaran pendidikan mereka, yang nilainya mencapai US$ 715 juta. Salah satu cara menutup kekurangan biaya operasional sekolah adalah dengan menarik lebih banyak siswa. Para orang tua lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolah-sekolah dengan nama Barat.

Diperkirakan sebanyak 250 sekolah menengah di Kathmandu dinamai tokoh-tokoh atau lembaga di Eropa dan AS, seperti "Einstein Academy" dan "Pentagon College."

NEWS YAHOO | TRIP B

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya