Suriah Mengaku Kuasai Kembali Aleppo  

Reporter

Editor

Senin, 30 Juli 2012 12:22 WIB

Sejumlah pendemo yang memprotes Presiden Suriah Bashar Al Assad di Kafranbel, dekat Idlib suriah, 28-7, 2012. REUTERS/Shaam News Network/Handout

TEMPO.CO, Aleppo - Pasukan Suriah mengaku telah mengusai kembali sebuah distrik di kota terbesar nomor dua di Suriah, Aleppo, setelah perempuran berat melawan para pemberontak di kawasan pusat perdagangan.

Dua pekan sebelumnya, tentara loyalis Presiden Bashar al-Assad berjuang keras merebut kota-kota utama setelah sebagian besar dikuasai pemberontak. Menurut laporan wartawan Reuters, pasukan pemerintah berhasil mengusir kekuatan pemberontak dari Kota Aleppo yang berpenduduk 2,5 juta jiwa.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta, dalam keteranganya kepada pers menjelang kunjungannya ke Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan, serangan terhadap Kota Aleppo menunjukkan kuku Assad kian tajam mencengkeram. Hal tersebut sekaligus menjadi paku peti mati baginya.

"Jika mereka terus melakukan serangan terhadap rakyatnya sendiri di Aleppo, saya pikir hal itu akan menjadi paku yang menancap di peti mati Assad," kata Panetta kepada wartawan mengawali kunjungan panjangnya ke Timur Tengah dan Afrika Utara.

Pertempuran selama beberapa hari ini berpusat di Distrik Salaheddine, di sebelah barat daya Aleppo. Dalam pertempuran itu, pasukan pemerintah didukung oleh helikopter serbu.

"Kami berhasil menguasai sepenuhnya Salaheddine dari pasukan bersenjata bayaran," kata seorang pejabat militer, yang tak bersedia disebutkan identitasnya, kepada televisi pemerintah Suriah, Ahad dini hari waktu setempat, 29 Juli 2012. "Dalam beberapa hari lagi kami akan kembali menyelamatkan dan mengamankan Kota Aleppo."

Wartawan Reuters di Aleppo tak berhasil mendekati distrik yang telah dikuasai pasukan pemerintah, hingga Ahad malam waktu setempat, untuk memverifikasi terusirnya para pemberontak dari distrik tersebut. Sedangkan kelompok oposisi, Syrian Observatory for Human rights, membantah keterangan pasukan pemerintah. "Pertempuran masih terus berlanjut di sana," ujarnya.

"Hari ini saya katakan kepada Anda, (pasukan) Suriah jauh lebih kuat. Dalam waktu kurang dari seminggu, mereka dikalahkan (di Damaskus) dan pemberontakan digagalkan," kata Menteri Luar Negeri Walid Moualem dalam sebuah perjalanan menuju Iran, negara sekutu utama Suriah di kawasan itu.



"Mereka hengkang dari Aleppo, dan saya yakinkan Anda bahwa rencana mereka gagal total."

Ketika Reutes mencoba masuk ke Aleppo, terutama di basis-basis pertahanan pemberontak, tampak kota ini kosong melompong. Mobil-mobil yang memasuki salah satu distrik di Aleppo mendapatkan tembakan dari para penembak jitu.

Juru foto Reuters melihat tiga mayat tergeletak di jalanan, warga tak berani membawanya ke rumah sakit karena takut mendapatkan tembakan. Sebuah bangkai tank terbakar berada di jalanan, mobil-mobil bertuliskan "shabbiha" yang berarti militan pro-Assad juga tampak hangus terbakar membujur di jalanan.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan, Valerie Amos, mengatakan dalam dua hari ini 200 ribu warga menghindari arena pertempuran di Kota Aleppo. Mereka mengungsi di sekolah dan gedung publik.

"Banyak masyarakat mengungsi ke sekolah-sekolah dan gedung publik di daerah yang lebih aman. Mereka sangat membutuhkan makanan, alas tidur, selimut, obat-obatan, dan air minum," ujarnya.

REUTERS | CHOIRUL

Berita lain:

Iran Imbau Rakyatnya ''Produksi'' Anak

Jusuf Kalla: PMI Akan Bantu Muslim Rohingya

Prioritas Utama Romney: ''Bungkam'' Nulir Iran

KTT OKI Diminta Cari Solusi Untuk Rohingya

Israel Menembak Mati Warga Palestina




Advertising
Advertising



Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya