Teror Batman di AS, Tiga Warga Indonesia Tertembak
Reporter
Editor
Sabtu, 21 Juli 2012 10:00 WIB
Sejumlah penggemar Batman bergaya ala karakter dalam film tersebut fans role play while waiting for the opening for The Dark Knight Rises, the third Christopher Nolan's Batman trilogy at Universal CityWalk in Los Angeles Thursday, July 19, 2012. From left: (AP Photo/Damian Dovarganes)saat menunggu pemutaran The Dark Knight Rises, seri terakhir dari trilogi Batman garapan sutradara Christopher Nolan, di luar AMC Cinemas di Universal CityWalk, Universal City, California, Amerika Serikat, Kamis (19/7). AP/Damian Dovarganes
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga warga negara Indonesia, Anggiat M. Situmeang, Rita Situmeang dan putranya, Prodeo et Patria, dilaporkan menjadi korban penembakan massal dalam pemutaran perdana (premiere) film Batman: The Dark Knight Rises, di Denver, Colorado, Jumat, 20 Juli 2012.
Sumber Tempo, warga Indonesia di Amerika, menuturkan Rita sempat dilarikan ke rumah sakit dengan luka tembakan peluru. “Satu peluru di lengan kiri dan retak di kaki,” katanya. Sementara putranya menderita luka parah di bagian punggung.
Pelaku teror Batman diidentifikasi sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Colorado bernama James Holmes. Pria 24 tahun ini diduga menderita kelainan jiwa karena merasa dirinya Joker, musuh bebuyutan Batman.
Ketika melakukan aksinya, dia mengenakan masker gas dan membawa tiga senjata api. Dia memberondong ratusan penonton ketika film Batman baru dimulai 20 menit. Selain dua WNI, ada 12 orang lain tewas. Lebih dari 70 orang luka-luka.
MARIA RITA HASUGIAN | VICTORIA SIDJABAT
Catatan Redaksi: Berita ini merupakan ralat atas berita sebelumnya yang menyebut dua korban warga Indonesia tewas. Atas kesalahan tersebut, redaksi meminta maaf.