TEMPO.CO, Tripoli—Aliansi Pasukan Nasional, partai sekuler gabungan dari sejumlah partai dan kelompok masyarakat, meraih kursi terbanyak dalam pemilihan Kongres Umum Nasional Libya, yakni sebanyak 39 kursi. Meski menjadi pemenang, Aliansi tidak meraih mayoritas kursi di Kongres sehingga ia harus berkoalisi dengan partai lain atau pihak independen.
Kemenangan Aliansi disampaikan oleh Komisi Pemilihan di Tripoli, ibu kota Libya Rabu 18 Juli 2012 terkait dengan hasil akhir pemilihan. Partai peraih kursi terbanyak kedua diraih oleh partai politik yang dibentuk oleh Persaudaran Muslim yakni partai Keadilan dan Pembangunan dengan meraih 17 kursi. Partai-partai kecil lainnya meraih 24 suara.
Diluar dugaan, partai Islam Nasional yang dibentuk oleh mantan pelaku jihad dan pemimpin pemberontakan anti rezim Muammar Qadhafi, Abdel-Hakim Belhaj, tidak mendapat satu kursi pun di Kongres.
Kongres Umum Nasional berisikan 200 kursi dengan rincian 80 kursi untuk partai peserta pemilihan dan 120 kursi untuk individu independen. Kongres akan membentuk pemerintahan baru untuk menggantikan pemerintahan sementara Libya (NTC). Kongres akan menjalankan sekitar satu tahun periode transisi, hingga digelar pemilihan parlemen berdasarkan konstitusi baru.
Komisi juga menjelaskan, hanya satu perempuan yang memenangkan pemilihan untuk kursi independen. Berbeda dengan kursi untuk partai politik, sebanyak 33 perempuan meraih kursi untuk partai.
Mengenai koalisi, juru bicara aliansi, Hamada Siyala, mengatakan Partai Islam Nasional tidak akan ditinggalkan dalam koalisi nanti. "Kami meminta pembentukan sebuah pemerintahan bersatu. Tahapan mendatang adalah satu negara yang meminta semua upaya dan partisipasi dari seluruh warga Libya. Kami mempertimbangkan peserta lain sebagai mitra, bukan musuh," kata Siyala kepada Associated Press.
Sejumlah analis mengatakan, warga Libya mencari figur yang kuat untuk memimpin negara. Dari hasil pemilihan menunjukkan mereka mengakui Mohammad Jibril, pemimpin aliansi dan mantan perdana menteri sementara sekitar delapan bulan saat pemberontakan meletus di Libya.
AP | AL JAZEERA | MARIA RITA
Dunia Populer:
Misteri Terjawab, Wanita Itu Istri Jong Un
Video Mayat Qaddafi Dimain-mainkan Beredar
Merkel: Larangan Sunat Bikin Jerman Jadi Olokan
Jalan Terkecil di Dunia Terancam
Pewaris Tetra Pak Ditahan Terkait Kematian Istri
Keluarga Kerajaan Spanyol Dipaksa Ikut Berhemat
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya