TEMPO.CO , Kairo - Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak telah dikirim kembali ke penjara kemarin atas perintah pengadilan. Langkah ini dilakukan setelah dokter menyatakan kesehatannya membaik, yang berarti dia tidak lagi memerlukan perawatan di rumah sakit.
Mubarak (84), dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan demonstran dalam pemberontakan yang mengakhiri pemerintahannya. Ia dilarikan dari rumah sakit di penjara Tora ke rumah sakit militer bulan lalu menyusul laporan kemerosotan kesehatannya.
Pada saat itu, perwira senior dan sumber-sumber militer memberi berbagai versi kondisi Mubarak, termasuk bahwa dia mengalami koma dan hidupnya tergantung pada alat medis.
Kantor berita resmi Mena melaporkan dia "mati secara klinis", laporan yang kemudian menuai kritikan. Mereka menuduh kantor berita ini berpartisipasi dalam menutup-nutupi kondisi yang dijadikan alasan memindahkan mantan presiden tiga dekade itu keluar dari penjara.
Dia pindah ke rumah sakit hanya beberapa hari setelah pemilu putaran kedua yang akhirnya dimenangkan calon dari Ikhwanul Muslimin, Mohamed Morsi.
Adel al-Saeed, jaksa asisten dan juru bicara kantor kejaksaan, kemarin mengatakan sebuah komite medis yang dibentuk untuk meninjau kondisi Mubarak melaporkan kesehatannya cukup stabil. "Para anggota komite medis telah dengan suara bulat mencapai keputusan yang kondisi kesehatannya saat ini stabil di bawah penggunaan obat," kata pernyataan kantor kejaksaan.
AP | TRIP B
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya