TEMPO.CO, Berlin - Pemerintah Jerman memastikan pada 2022 nanti negaranya bebas dari suplai energi yang berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Sembilan PLTN yang masih beroperasi saat ini akan ditutup secara bertahap.
"Secara bertahap PLTN akan ditutup pada 2015, 2017, 2019, 2021, dan 2022," kata Laure Kaelble, Expert of Federal Ministry for the Environment, Nature Conservation, and Nuclear Safety of Germany.
Menurut Laure, perdebatan soal proyek nuklir di Jerman sudah terjadi sejak lama, yaitu mulai 2000. Lalu, pada 2010, pemerintah mulai mengkaji kembali apakah akan terus mendukung operasi pembangkit nuklir atau tidak. Masalah ini menjadi perbincangan karena bertolak belakang dengan upaya Jerman yang terus mengembangkan sejumlah pembangkit listrik ramah lingkungan yang berasal energi terbarukan.
Kebimbangan Jerman terjawab saat satu reaktor nuklir milik Jepang di Fukushima meledak pada Maret 2011. Peristiwa itu menjadi tonggak penting keluarnya keputusan final Jerman untuk menghentikan semua PLTN yang dianggap tak ramah lingkungan dan mengancam keselamatan manusia. Dari 17 PLTN yang ada di Jerman, delapan di antaranya segera ditutup sejak Maret tahun lalu.
"Tujuh pembangkit nuklir tertua dan satu 'Krummer' segera ditutup pasca-kejadian Fukushima," kata dia.
Tahun lalu, listrik dari energi nuklir masih menyumbang sekitar 18 persen dari total suplai listrik secara keseluruhan di Jerman. Penghentian delapan pembangkit nuklir berdampak besar terhadap penurunan pasokan listrik hingga mencapai 9,5 persen tahun ini.
Sebaliknya, konsumsi listrik dari energi terbarukan terus meningkat mencapai 12,2 persen pada 2011. Jerman menargetkan negaranya akan memanfaatkan energi terbarukan mencapai 80-100 persen pada 2050 nanti.
MUNAWWAROH (BERLIN)
Berita Terkait:
Hidup dengan Radiasi, Setahun Tsunami Jepang
Mayoritas Rakyat Jepang Tolak PLTN
PLTN Tutup Lagi, Jepang Terancam Krisis Listrik
Spa Bergaya Hawaii di Fukushima Dibuka Lagi
Buah Si Malakama Fukushima
PLTN Tetap Prioritaskan Energi Nasional
Kalimantan Timur Buka Peluang Investasi PLTN
SBY Emoh Buru-buru Bangun PLTN di Indonesia
Berita terkait
Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat
26 Oktober 2022
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai Indonesia belum siap memanfaatkan teknologi nuklir dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir
4 Juli 2022
Dua hal penting terkait rencana pengembangan bidang nuklir di Indonesia, yakni perbaikan infrastruktur nuklir dan peningkatan capacity bulding.
Baca SelengkapnyaIAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida
16 Mei 2022
Para ahli dan mitra IAEA memamerkan beberapa cara sains dan teknologi nuklir berkontribusi pada tujuan pembangunan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus
16 Februari 2022
Lewat bantuan teknologi nuklir akhirnya ilmuwan dapat mengungkap dan merekonstruksi fosil isi perut buaya.
Baca Selengkapnya3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam
5 November 2021
Akumulasi antibodi IgY yang digunakan dalam vaksin Covid-19 itu tertinggi di organ trakea. "Saya senang karena di situ masuknya virus."
Baca SelengkapnyaAntibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya
4 November 2021
BRIN rampungkan uji praklinis terhadap antibodi dari kuning telur ayam, IgY, sebagai vaksin pasif Covid-19. Libatkan teknologi nuklir.
Baca SelengkapnyaInsinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir
11 Oktober 2021
Seorang insinyur nuklir Angkatan Laut AS dan istrinya telah didakwa menjual informasi rahasia tentang kapal selam nuklir kepada agen FBI yang menyamar
Baca SelengkapnyaPT Inuki Ingin Lebih Berperan dalam Pengembangan Teknologi Nuklir
19 September 2019
PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) menghadiri Sidang International Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, yang membahas pengembangan teknologi nuklir.
Baca SelengkapnyaAmerika Akan Berikan Teknologi Nuklir ke Arab Saudi Asalkan ...
18 September 2019
Amerika Serikat mau memberikan teknologi nuklirnya ke Arab Saudi asalkan negara itu mau membuat kesepakatan dengan IAEA.
Baca SelengkapnyaBiaya Operasi Kanker dengan Teknologi Nuklir Hemat 90 Persen
7 September 2019
Teknologi nuklir sudah sejak lama digunakan di dunia medis. Namun orang sakit masih takut dengan kata nuklir.
Baca Selengkapnya