TEMPO.CO , Ramallah: "Kami telah meminta penyelidikan ini selama delapan tahun,” kata Suha Arafat, janda mendiang pemimpin Palestina, Yasser Arafat, dengan mata berkaca-kaca. Dalam wawancara dengan stasiun televisi Al-Jazeera yang ditayangkan Rabu lalu, Suha berharap misteri kematian Arafat sebenarnya segera dipecahkan. "Saya ingin kebenaran pembunuhan Arafat,” kata wanita 48 tahun itu.
Mohammed Yasser Abdel Rahman Abdel Raouf Arafat al-Qudwa al-Husseini, nama lengkap Arafat, meninggal dalam usia 75 tahun pada 11 November 2004 di rumah sakit militer Prancis Percy, di Clamart, Paris. Tak ada keterangan resmi mengenai penyebab kematian Arafat pada saat itu.
Para dokter yang merawat Arafat selama dua pekan, dengan alasan kode etik, juga enggan memberikan penjelasan mengenai penyakitnya. Dalam laporan setebal 558 halaman, disebutkan Arafat mengalami stroke berat dan tidak disebut-sebut mengenai adanya racun.
Namun, Rabu lalu, lembaga penelitian Institute de Radiophysique di Lausanne, Swiss, mengumumkan hasil temuan zat radio aktif polonium-201 yang "sangat tinggi" pada barang-barang milik Arafat yang diserahkan Suha. Penelitian lembaga ini merupakan bagian dari investigasi yang dilakukan Al-Jazeera selama sembilan bulan.
Kabar ini mendadak sontak mengentalkan tudingan bahwa Israel adalah dalang di balik kematian Arafat. Pemerintah Otonomi Palestina memberikan persetujuan penggalian jasad Arafat dari mausoleum batu gampingnya di Kota Ramallah, Tepi Barat, untuk diotopsi. Presiden Mahmud Abbas mengimbau dunia internasional untuk melakukan investigasi.
Saeb Erekat, anggota senior Organisasi Pembebasan Palestina, organisasi yang dipimpin Arafat selama 35 tahun, menyatakan otopsi akan segera dilakukan setelah semua persyaratan dan persetujuan keluarga dipenuhi. “Jika Anda bertanya kepada saya, tidak lebih dari dua hari,” tuturnya kepada Reuters.
Israel membantah terlibat dalam kematian Arafat. Dov Weisglass, kepala staf Ariel Sharon, Perdana Menteri Israel kala itu, mengatakan pemerintah Israel tak pernah berpikir untuk membunuh Arafat. Menurut dia, Sharon menentang ide tersebut karena ia khawatir pembunuhan Arafat justru akan meningkatkan ketegangan.
Adapun juru bicara kementerian luar negeri Israel, Yigal Palmor, malah menanggapi spekulasi ini dengan sinis. "Membuat teori konspirasi yang didasarkan pada bukti palsu adalah sangat menggelikan, sehingga itu menguntungkan saluran komedi dan bukan saluran berita," katanya seperti dilansir News.com.au, kemarin.
“Kematian Arafat bukanlah misteri. Dia dirawat di Prancis, di sebuah rumah sakit Prancis, oleh dokter Prancis, dan mereka memiliki semua informasi medis,” kata Palmor.
REUTERS | BBC | AL-JAZEERA | CBSNEWS | RAJU FEBRIAN
Berita lain
Polisi Australia Buru ''Bandit Montok''
Penyelidik Mulai Buru Sarkozy
RI Jajaki Buka Kantor Konsulat di Palestina
Myanmar Kembali Bebaskan Tahanan Politik
Berita terkait
Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel
27 Januari 2021
Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.
Baca SelengkapnyaGara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika
1 Januari 2018
Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Baca SelengkapnyaMesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina
18 September 2017
Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.
Baca SelengkapnyaHamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat
4 September 2017
Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.
Baca SelengkapnyaIsrael Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara
30 Agustus 2017
PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.
Baca SelengkapnyaForum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina
2 Agustus 2017
mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.
Baca SelengkapnyaMasjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina
29 Juli 2017
DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaDin Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina
28 Juli 2017
Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.
Baca SelengkapnyaPresiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel
22 Juli 2017
Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.
Baca Selengkapnya