TEMPO.CO , Kabul - Taliban dituding sebagai pihak yang bertanggungjawab atas tewasnya lebih dari 120 siswa sekolah dan tiga orang guru Afganistan. Mereka diduga tewas diracun. Keterangan polisi dan pejabat pendidikan kepada pers, Kamis, 24 Mei 2012 menyebutkan serangan dengan cara menaburkan bubuk racun itu berlangsung di Provinsi Takhar, Rabu, 23 Mei 2012.
Alasan serangan tersebut, menurut polisi setempat, karena Taliban menolak kaum perempuan dan gadis-gadis di sana menempuh pendidikan. "Mereka menebarkan bubuk racun ke udara di dalam kelas, menyebabkan sejumlah siswi semaput," ujar petugas kepolisian.
Dinas Intelijen Afganistan, National Directorate of Security (NDS), mengatakan Taliban kerap muncul di sekolah-sekolah untuk menutup tempat pendidikan tersebut, menjelang penarikan pasukan asing pada akhir 2014.
"Aksi menabur racun ini bagian dari upaya mereka menciptakan ketakutan. Mereka mencoba untuk memperingatkan masyarakat agar tidak mengirimkan anak-anaknya ke sekolah," kata juru bicara NDS, Lutfullah Mashal.
Menteri Pendidikan Afganistan, pekan lalu, mengatakan bahwa 550 sekolah di 11 provinsi yagn posisi Taliban kuat telah ditutup. Bulan lalu, 150 siswa sekolah di provinsi Takhar diracun setelah mereka minum air yang terkontaminasi.
Sejak 2001, ketika Taliban tersungkur dari kekuasaan berkat serbuan pasukan Afganistan dukungan Amerika Serikat, tiga juta siswi sekolah kembali lagi ke sekolah. Kaum perempuan, saat Talibhan berkuasa, dilarangan bekerja maupun menempuh pendidikan. Setelah tak berkuasa lagi, Taliban secara periodik menyerang murid sekolah, guru, dan bangunan sekolah. Serangan ini biasanya terjadi di daerah selatan dan timur negara, tempat Taliban mendapatkan dukunggan penuh dari masyarakat setempat.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Komisioner KPU Idham Holik Dilaporkan ke DKPP atas Dugaan Intimidasi Petugas KPU Daerah
21 Desember 2022
Selain Idham, Airlangga menyebut ada 9 komisioner KPU dari provinsi dan kabupaten/kota yang dilaporkan ke DKPP.
Baca SelengkapnyaAmien Rais Hampir Menangis Partai Ummat dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang
20 Desember 2022
Amien Rais menduga ada yang menginginkan agar Partai Ummat itu menjadi satu-satunya partai yang gagal lolos menjadi peserta Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPartai Ummat Klaim dapat Kesempatan Verifikasi Faktual Ulang
20 Desember 2022
Partai Ummat telah melakukan mediasi dengan Bawaslu RI setelah dinyatakan tidak lolos ke Pemilu 2024 oleh KPU RI
Baca SelengkapnyaPidato di KPU, Gerindra Soroti Pihak yang Mempertanyakan Hasil Verifikasi KPU
14 Desember 2022
Dalam agenda penetapan nomor urut parpol peserta Pemilu 2024, Gerindra memilih untuk mempertahankan nomor lamanya, yakni 2.
Baca SelengkapnyaAnggap KPU Curang dan Tak Transparan, Kader Partai Prima Gelar Aksi Hari Ini
14 Desember 2022
Nuradim menilai KPU juga bertindak tidak adil dan transparan dalam tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKomisi II Bakal Klarifikasi ke KPU Soal Dugaan Manipulasi Hasil Verifikasi Parpol
13 Desember 2022
Komisi II DPR akan bertanya ke KPU soal dugaan intervensi verifikasi faktual ke KPU daerah untuk loloskan partai politik.
Baca SelengkapnyaKPU RI Telusuri Dugaan Intimidasi dan Kecurangan Verifikasi Faktual Tiga Parpol
13 Desember 2022
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan bakal menginvestigasi dugaan intimidasi saat proses verifikasi faktual tiga partai politik oleh KPU daerah.
Baca SelengkapnyaSembilan Parpol Non Parlemen Lolos Verifikasi Faktual di Jakbar, Ada Gelora, Garuda dan PKN
13 Desember 2022
Sembilan partai politik dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Jakarta Barat. Ada Partai Gelora, Garuda dan PKN.
Baca SelengkapnyaAmien Rais Sebut Ada Gigantic Power Ingin Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024
13 Desember 2022
Amien Rais sebut mendapatkan info A1 bahwa KPU bakal meloloskan semua partai baru dan non-parlemen di Pemilu 2024, kecuali Partai Ummat.
Baca SelengkapnyaJelang Penetapan Parpol Peserta Pemilu 2024, JPPR Sebut Masih Ada Parpol yang Mencatut NIK
12 Desember 2022
Tahapan pendaftaran dan verifikasi partai politik calon peserta Pemilu 2024 berakhir besok. JPPR sebut masih ada permasalahan.
Baca Selengkapnya