TEMPO.CO , Washington - Pastor yang selama ini disebut-sebut sebagai penasihat spiritual Presiden Barack Obama mengaku kecewa pada orang nomor satu Amerika Serikat itu. Obama hari ini menjadi buah pemberitaan setelah secara terbuka mengungkapkan dukungannya pada pernikahan sesama jenis.
Pastor Joel Hunter dari Northland yang memiliki 15.000 jamaat di gereja di Longwood menyatakan telah tahu posisi Obama sebelum wawancara dilakukan. Ia menyatakan Obama meneleponnya sebelum ABC News menyiarkan pengumuman itu hari Rabu.
Hunter mengatakan dia bilang kepada Obama dia tidak setuju dengan interpretasinya terhadap apa yang dikatakan Alkitab tentang pernikahan. Namun, pendirian Obama tetap teguh.
Hunter mengatakan Obama meyakinkan bahwa ia akan melindungi kebebasan beragama di Amerika Serikat. Termasuk, katanya, melindungi gereja-gereja yang menentang pernikahan gay.
Presiden Barack Obama, pada Kamis, 9 Mei 2012, menyetujui adanya pernikahan dari jenis kelamin yang sama itu. "Ketika saya berpikir tentang tentara atau penerbang atau marinir atau pelaut yang di luar sana berjuang atas nama saya ... mereka tidak dapat berkomitmen dalam pernikahan, pada titik tertentu, saya baru saja menyimpulkan bahwa bagi saya pribadi adalah penting bagi saya untuk terus maju dan menegaskan bahwa saya pikir pasangan sesama jenis harus bisa menikah," kata Presiden Obama kepada ABC News.
Obama menambahkan bahwa dua putrinya, Malia dan Sasha, memiliki karib yang orang tuanya pasangan sejenis. "Beberapa kali saya dan Michelle duduk di meja makan dan kami berbincang soal teman-teman mereka serta orang tuanya," kata presiden keturunan Kenya itu.
TRIP B | FOX NEWS
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya