Skandal Seks Pengawal Obama Terancam Meluas

Reporter

Editor

Selasa, 17 April 2012 07:24 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama berjalan ke arah partisipannya, dengan dikawal agen Secret Service-nya, setibanya di Tampa, Florida, Amerika Serikat, Jumat (13/4). REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO , KARTAGENA - Skandal seks yang melibatkan Secret Service atau pengawal rahasia Presiden Amerika Serikat Barack Obama kemungkinan besar bisa meluas. Darel Issa, Pemimpin Partai Republik di Kongres Amerika Serikat ini menilai skandal seks yang menimpa agen Secret Service di Kolombia mencemarkan nama negara. Karena itu, pemerintah diperkirakan akan melakukan penyelidikan besar-besaran atas kasus ini.


"Saya kira jumlah personel yang terlibat bisa lebih banyak lagi" kata Darell Issa seperti dikutip CBS, Senin 16 April 2012."Kami akan meminta jumlah pasti agen yang terlibat dengan masalah ini,"

Sebelumnya Sabtu 14 April lalu Secret Service sudah memulangkan 11 personel mereka yang seharusnya bertugas mengawal Presiden Barack Obama ke KTT Amerika di Kolombia. 11 agen tersebut kedapatan mengencani pekerja seks komersial di Cartagena, sesaat sebelum Presiden Obama mendarat.

Terbongkarnya skandal ini bermula setelah PSK yang dikencani para pegawal Obama ini bertengkar akibat masalah pembayaran, Kamis 12 April 2012. Hal itu menarik perhatian pihak berwenang lokal yang juga berada di di Caribe Hotel di Cartagena.

"Pemahaman saya, 11 agen dinas rahasia telah membawa wanita ke kamar mereka dan ada perselisihan pagi berikutnya ketika salah seorang wanita tidak mau meninggalkan ruangan," kata senator Peter King kepada ABC News. "Polisi setempat mendatanginya, dan ia tetap menolak untuk pergi sampai dia dibayar untuk jasanya. Jadi itulah yang memulai semua ini."

Prostitusi dewasa, seperti dikutip Reuters, dilegalkan di Kolombia di zona-zona tertentu. Cartagena dan kota pesisir lainnya ada dalam zona yang diperkenankan dan wisata seks adalah salah satu daya tarik kota ini.

Setelah argumen di dalam ruangan, pihak hotel menelusuri siapa saja para tamu Amerika yang membawa wanita ke kamarnya. Saat itulah, sejumlah nama lain terseret.

Direktur Secret Service, Mark Sullivan, membuat keputusan yang cepat. Ia memulangkan seluruh personel, 22 orang, ke Washington dan mengganti dengan personel baru. Setelah dikirim pulang ke Amerika Serikat, mereka dibawa ke markas dinas itu di Washington untuk diperiksa.


Presiden Obama pun menanggapi skandal ini dengan tenang. Tetapi Obama menegaskan dirinya akan marah besar bila tuduhan terhadap para pengawalnya tersebut, memang benar.


WDA



Berita terkait
Obama 'Marah' Jika Skandal Jajan PSK Terbukti
Kasus Secret Service AS 'Jajan' Bukan yang Pertama
Kasus 'Jajan' Pengawal Obama
Ini Penyebab Kasus 'Jajan' Pengawal Obama Terkuak
Ledakan Bom Sambut Obama di KTT Amerika

Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya