TEMPO.CO, Cartagena - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan marah jika tuduhan tak elok atas personel Secret Service terbukti. Mereka dipulangkan menyusul tudingan keterlibatan mereka menggunakan jasa prostitusi selama menyiapkan pengamanan Obama di Kota Cartagena, Kolombia.
"Kami mewakili rakyat Amerika Serikat, dan ketika kita bepergian ke negara lain, saya mengharapkan mereka untuk mematuhi standar-standar tertinggi," kata Obama.
Menurut dia, sikapnya akan ditentukan oleh hasil penyelidikan. "Saya akan menunggu sampai penyelidikan selesai," katanya dalam konferensi pers bersama Presiden Kolombia Juan Manuel Santos.
Pemimpin Partai Republik di Kongres Amerika Serikat, Darrell Issa, menduga agen Secret Service yang menggunakan jasa prostitusi bukan yang pertama. "Penyidik harus mampu menguak, seberapa sering hal ini terjadi sebelumnya," katanya.
Agen Secret Service bertugas melindungi presiden dan anggota kabinet lainnya selama mereka berkunjung ke luar negeri. Agen itu berada di Kolombia untuk menyiapkan pengamanan Obama yang akan menghadiri KTT 33 negara Amerika dan berada di negara itu hingga Minggu. Skandal terkuat hari Kamis.
Secret Service tidak memberikan rincian tentang apa yang terjadi di Cartagena, sebuah kota pantai lokasi KTT itu. Mereka hanya menyatakan ke-11 agen telah dibebastugaskan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Lima prajurit militer, yang ditugaskan untuk mendukung Secret Service selama kunjungan Obama, juga telah terlibat dalam insiden itu.
TRIP B | REUTERS
Berita Terkait
Obama 'Marah' Jika Skandal Jajan PSK Terbukti
Kasus Secret Service AS 'Jajan' Bukan yang Pertama
Kasus 'Jajan' Pengawal Obama
Ini Penyebab Kasus 'Jajan' Pengawal Obama Terkuak
Ledakan Bom Sambut Obama di KTT Amerika
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya