TEMPO.CO , Bangkok - Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, yang selama ini hidup di pengasingan berencana menetap kembali di Thailand. Ia menyatakan hal itu di depan para pendukungnya yang menjenguknya di Kamboja. Thaksin menegaskan "akan kembali segera dengan caranya sendiri".
Thaksin digulingkan dalam kudeta militer tahun 2006 setelah dituduh menyalahgunakan kekuasaan dan tidak menghormati monarki. Pria 62 tahun ini kemudian meninggalkan negeri itu dan tinggal berpindah-pindah di luar negeri untuk menghindari hukuman penjara atas dakwaan korupsi. Ia menyebut pengadilan atas dirinya bermotif politik.
Thaksin mengatakan ia kembali akan "dalam tiga sampai empat bulan mendatang." Sebelumnya, ia menegaskan akan segera pulang dalam waktu "tidak begitu lama" dan "ketika semuanya stabil".
Dalam pertemuan dengan pendukungnya di Kamboja, ia menyanyikan lagu-lagu populer dengan lirik diubah yang menekankan kerinduannya pada kampung halamannya. Ia juga berpesan kepada pendukungnya untuk membantu Yingluck, adiknya yang saat ini menjabat sebagai perdana menteri.
Thaksin juga mengunjungi Laos, tetangga Thailand lainnya. Sejak awal tahun ini ia telah mengunjungi keempat tetangga dekat Thailand, termasuk Myanmar dan Malaysia.
Setelah melarikan diri dari Thailand, ia menetap di Dubai dan membantu mengoordinasi gerakan massa "Kaus Merah" pro-Thaksin. Hal ini sebagai bentuk balasan atas aksi massa "Kaus Kuning" yang sukses menggulingkannya pada 2006.
Pada 2009 ia secara terbuka mendukung perlawanan Kaus Merah terhadap pemerintah anti-Thaksin yang dipimpin oleh Partai Demokrat. Demonstrasi jalanan ini mengakibatkan kekerasan politik terburuk dalam beberapa dasawarsa, termasuk kematian 91 orang dalam dua bulan.
TRIP B | AP
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya