48 Persen Warga Inggris Ingin Beremigrasi  

Reporter

Editor

Minggu, 15 April 2012 13:46 WIB

Sejumlah warga dievakuasi saat banjir melanda kawasan Cockermouth, Inggris, Jumat (20/11). Sepanjang tahun ini sejumlah wilayah di Inggris kerap dilanda badai. REUTERS/Nigel Roddis

TEMPO.CO , London - Hasil survei yang dihajat harian The Sun Inggris cukup mengejutkan. Hampir separuh warga Inggris saat ini "serius mempertimbangkan" untuk pindah ke luar negeri.

Australia ada dalam daftar pertama ke mana mereka ingin menetap, diikuti Amerika Serikat, Kanada, dan Selandia Baru. Biaya hidup, pengangguran, cuaca, dan kejahatan adalah alasan paling umum yang dikemukakan menyangkut alasan mereka ingin meninggalkan Inggris.

Jajak pendapat yang dihajat bersama YouGov menanyai 1.650 orang dewasa setelah The Sun pada minggu lalu mempublikasi Dave dan Jackie Jones, yang beremigrasi ke Australia dengan 12 anak-anak mereka. Keluarga asal Cumbria ini mengaku tak pernah mengklaim insentif yang ditawarkan pemerintahnya. Mereka menyebut tak ada lagi peluang di Inggris. Dave, 42 tahun, mengatakan, "Saya harus melakukan yang terbaik untuk anak-anak saya dan saya merasa peluang yang saya inginkan untuk mereka tidak di Inggris."

Begitu tulisan itu dimuat, banyak orang Inggris yang sependapat dengannya. Tiga dari lima responden berpikir kualitas hidup akan lebih buruk bagi anak-anak mereka daripada sebelumnya. Hanya 13 persen responden yang berpikir anak-anak mereka akan memiliki masa depan yang lebih baik di Inggris.

Enam persen dari mereka yang disurvei secara aktif membuat rencana untuk beremigrasi, dan 42 persen mengatakan mereka serius akan mempertimbangkannya.

Biaya hidup disebut oleh 52 persen responden menjadi pendorong bagi mereka untuk berimigrasi. Berturut-turut setelah itu alasan untuk imigrasi adalah cuaca (37 persen), ketersediaan pekerjaan (31 persen), dan kejahatan (27 persen).

Standar pendidikan, polusi, dan lingkungan juga dijadikan alasan yang baik untuk berimigrasi, tapi persentasenya tidak tinggi. Dan menariknya, ada 11 persen dari mereka mencantumkan "orang Inggris" sebagai motivasi mereka untuk berimigrasi.

Survei tersebut juga menunjukkan pergeseran sikap untuk emigrasi. Sementara yang lain ingin meninggalkan negeri karena alasan di atas, 20 persen mengatakan mereka ingin keluar dari Inggris karena orang tua mereka, kakek-nenek atau kakek-nenek buyut mereka bukan asli Inggris, melainkan imigran.

Jajak pendapat juga menemukan bahwa aspek paling penting dari kehidupan di Inggris telah memburuk selama 20 tahun terakhir. Perilaku dan kesopanan yang memburuk disebutkan oleh 83 persen responden, ekonomi sebesar 81 persen, kejahatan 68 persen, dan pendidikan 55 persen.

Survei YouGov juga menyebut, responden sangat puas ketika negara ini dipimpin oleh Perdana Menteri Margaret Thatcher. Ia dianggap telah membuat negara ini lebih baik. Sebaliknya, Gordon Brown dianggap telah membawa negara pada "kerusakan", dengan persentase ketidakpuasan tinggi, di atas David Cameron.

TRIP B | THE SUN


Berita terkait

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

9 Oktober 2017

Khawatir Perang Dunia III, Inggris Mulai Siapkan Militernya

Inggris telah melakukan persiapan militer untuk menghadapi kemungkinan Perang Dunia III?yang dipicu?Korea Utara?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

22 September 2017

Wisatawan Ditawari Berburu Hantu di Penjara Terangker di Inggris

Inggris tantang wisatawan bernyali untuk berburu hantu di
/>
penjara paling angker, Shepton Mallet.

Baca Selengkapnya

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

20 Agustus 2017

Heboh, Warga Percaya Nama Big Ben Diganti Massive Mohammed

Beberapa orang di Inggris benar-benar berpikir bahwa menara jam Big Ben akan diganti namanya menjadi Massive Mohammed.

Baca Selengkapnya

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

4 Agustus 2017

Ternyata, Ratu Elizabeth II Minum 6 Gelas Alkohol Setiap Hari

Rtu Elizabeth II meminum alkohol sejak sebelum makan siang

Baca Selengkapnya

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

29 Juli 2017

Charlie Gard, Bayi yang Dikalahkan Hukum Akhirnya Meninggal  

Charlie Gard, bayi usia 11 bulan yang telah menyedot perhatian sejumlah pemimpin dunia dan masyarakat internasional akhirnya meninggal

Baca Selengkapnya

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

27 Juli 2017

Fokus ke Kerajaan, Pangeran Williams Pensiun Jadi Pilot

Pengalaman sebagai pilot helikopter ambulans membuat Pangeran William sangat peduli pada kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

22 Juli 2017

Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman

Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.

Baca Selengkapnya

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

21 Juli 2017

Punya Tato di Wajah, Pria Inggris Diusir dari Pesawat

Sebuah keluarga Inggris mengklaim diusir dari sebuah pesawat karena sang ayah memiliki tato di wajah.

Baca Selengkapnya

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

17 Juli 2017

Inggris Memulai Perundingan Putaran Pertama Brexit

Davis direncanakan bertemu negosiator Brexit dari Uni, Eropa Michel Barnier, dalam perundingan yang berlangsung selama empat hari di Brussels.

Baca Selengkapnya

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

7 Juli 2017

Kecanduan Jose Mourinho, Nenek Ini Bikin 20 Tatto Pelatih MU

Seorang nenek di Inggris mendedikasikan tubuhnya dengan 20 tatto bergambar pelatih Manchester United, Jose Mourinho.

Baca Selengkapnya