Polisi menutup jalan setelah dikeluarkan peringatan ancaman tsunami di Chennai, India Selatan menyusul gempa yang terjadi di lepas pantai barat Indonesia, Rabu (11/4). REUTERS/Babu
TEMPO.CO , New Delhi - Gempa 8,5 skala Richter yang mengguncang Aceh pada Rabu 11 April 2011 menimbulkan ancaman gelombang tsunami di banyak negara. Misalnya Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Akibat gempa Aceh, ribuan orang di dua lokasi itu langsung diungsikan ke dataran tinggi. Sebab, gelombang sekitar setengah meter telah masuk ke wilayah Teluk Campbell di Pulau Nikobar Besar.
"Kemungkinan akan ada gelombang setinggi 1,5 meter di Port Blair dan 2,9 meter pada Teluk Campbell," kata petugas penanggung jawab ruang kontrol bencana Port Blair, Prabhakar Rao.
Meski gelombang yang datang masih tergolong kecil, pemerintah India tidak mau ambil resiko. Mereka langsung memberi peringatan ke penduduk yang berada di dataran rendah Pulau Cambpell Bay dan Point India.
Di Thailand, pemerintah langsung menutup Bandara Internasional Phuket setelah peringatan tsunami dikeluarkan. Tidak cuma itu, warga yang tinggal di Phuket, Krabi, Ranong, Phangnga, Trang, dan Satun juga diminta pindah ke dataran yang lebih tinggi. "Kami nyalakan sirene peringatan tsunami," kata pejabat Pusat Pencegahan Bencana Phuket dan Mitigasi ke Reuters.
Sedangkan di Malaysia, sejumlah anggota parlemen memberi peringatan tsunami melalui jejaring sosial Twitter. Misalnya saja anggota parlemen dari Partai Keadilan Rakyat, Sim Tze Tzin yang menulis, "Alert: Tsunami dapat memukul Penang pada pukul 9 malam dan Port Dickson 02:00, menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik - Pls diwaspadai."
Peringatan tsunami dikeluarkan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik. Menurut lembaga ini, gelombang itu akan menghantam Georgetown pada pukul 21.00 dan Port Dickson pada 02.00 dini hari. Meski pemerintah Malaysia belum keluarkan perintah eksekusi, Jembatan Penang sudah ditutup dan layanan kapal feri dihentikan.
