TEMPO.CO , Seattle - Istri tentara Amerika Serikat yang dituduh membunuhi 17 warga desa di Afganistan membela suaminya dalam wawancara yang disiarkan langsung di NBC. Ia menyatakan tuduhan pembunuhan yang dialamatkan kepada suaminya "tak dapat dipercaya".
Karilyn Bales mengatakan kepada penyiar Matt Lauer bahwa suaminya, Sersan Robert Bales, adalah "sangat gagah, sangat berani".
Ia mengatakan suaminya bergabung dengan Angkatan Darat setelah serangan teror 11 September 2001. Alasannya, "Ia ingin melindungi keluarga, teman, dan negaranya. Ia ingin melakukan apa yang menjadi bagiannya."
Karilyn mengaku sangat terkejut dengan apa yang dilakukan suaminya, membunuh sembilan anak-anak dan delapan orang dewasa warga sipil Afganistan. "Dia mengasihi anak-anak," katanya. "Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia ... dia mencintai anak-anak, dan ia tidak akan melakukan itu," katanya terbata-bata.
Bales resmi didakwa pada Jumat pekan lalu dengan 17 tuduhan pembunuhan terencana dan kejahatan lainnya.
Investigator AS mengatakan tindakan Bales dilakukan dalam dua episode. Setelah melakukan pembunuhan pertama, ia kembali ke markas untuk kemudian menyelinap lagi dan melakukan pembunuhan kedua.
Karilyn menyatakan sudah dua kali berbicara dengan suaminya sejak Bales tiba di AS. Kini pria 38 tahun itu ditahan di sebuah penjara militer AS di Fort Leavenworth, Kansas.
TRIP B | AP
Berita terkait
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUbah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan
22 Agustus 2017
Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam
Baca SelengkapnyaRusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya
26 Juli 2017
Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas
28 Mei 2017
Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS
8 Mei 2017
Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan
Baca SelengkapnyaISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul
3 Mei 2017
Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLedakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran
3 Mei 2017
Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa
Baca SelengkapnyaTaliban Membunuh 8 Polisi Afganistan
25 April 2017
Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.
Baca SelengkapnyaKronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan
23 April 2017
Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.
Baca SelengkapnyaTaliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
22 April 2017
Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.
Baca Selengkapnya