TEMPO.CO, Kabul - Kampanye Amerika Serikat di Afganistan telah menderita pukulan ganda: Taliban menghentikan pembicaraan dan Presiden Hamid Karzai mengatakan NATO harus keluar dari daerah pedesaan serta mempercepat transfer tanggung jawab keamanan ke Afganistan. Putusan itu keluar menyusul pembunuhan 16 warga sipil oleh seorang anggota pasukan AS.
Berita ini merupakan kemunduran baru untuk strategi AS dalam mengakhiri perang 10 tahun. Bagian dari strategi keluar AS adalah mengalihkan kekuasaan secara bertahap pada pasukan Afganistan. Taktik lain adalah menarik Taliban ke dalam diskusi politik dengan pemerintah Afganistan, meskipun tidak jelas kemajuannya sejak Januari.
Meskipun Karzai sebelumnya mengatakan bahwa ia ingin pasukan internasional segera melakukan transisi, seruan terakhir jelas bahwa ia ingin AS segera keluar dari Afganistan. Karzai juga mengatakan dia sekarang ingin pasukan Afganistan yang memimpin keamanan di negara ini pada 2013. Jika benar demikian, artinya AS harus memajukan rencana penarikan mundur pasukannya.
Sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor Karzai mengatakan, selama pertemuannya dengan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, "Presiden meminta agar pasukan internasional keluar dari desa-desa Afganistan dan tinggal di pangkalan mereka."
Karzai juga mengatakan bahwa "pasukan keamanan Afganistan memiliki kemampuan untuk memberikan keamanan di desa-desa di negara kita," bunyi pernyataan itu.
Namun seorang pejabat senior AS mengatakan Karzai tidak meminta pasukan AS meninggalkan desa segera. Dia menyatakan AS berencana untuk melanjutkan operasi kontraterorisme dan memberikan saran kepada pasukan Afganistan di seluruh negeri.
Sebuah penarikan cepat dari daerah pedesaan, menurut banyak pengamat, akan memiliki dampak buruk pada kemampuan AS untuk melawan Taliban di medan perang. Tidak seperti perang Irak, yang pertempurannya paling banyak terjadi di kota-kota, konflik Afganistan adalah perjuangan untuk mengamankan dusun pedesaan dan lembah gunung terpencil yang digunakan oleh militan untuk bergerak masuk dan keluar dari tempat perlindungan di Pakistan.
Karzai dikenal untuk membuat tuntutan dramatis kemudian mundur di bawah tekanan AS. Karzai berbicara setelah anggota parlemen Afganistan menyatakan kemarahannya bahwa prajurit AS menembak mati 16 warga sipil Minggu pagi di dua desa di wilayah Kandahar. Mereka menuntut agar tersangka, yang kini sudah diterbangkan ke Kuwait, diadili di negara mereka.
TRIP B | AP
Berita terkait
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUbah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan
22 Agustus 2017
Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam
Baca SelengkapnyaRusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya
26 Juli 2017
Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas
28 Mei 2017
Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS
8 Mei 2017
Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan
Baca SelengkapnyaISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul
3 Mei 2017
Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLedakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran
3 Mei 2017
Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa
Baca SelengkapnyaTaliban Membunuh 8 Polisi Afganistan
25 April 2017
Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.
Baca SelengkapnyaKronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan
23 April 2017
Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.
Baca SelengkapnyaTaliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
22 April 2017
Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.
Baca Selengkapnya