TEMPO.CO, Vatikan - Untuk pertama kalinya, Vatikan masuk dalam daftar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat terkait pencucian uang. Tetapi nagara kecil ini tidak dinilai sebagai "negara berisiko tinggi".
Laporan itu memuat daftar 190 negara dan mengklasifikasikan mereka dalam tiga kategori: perhatian utama, perhatian, dan dipantau. Vatikan masuk dalam kategori kedua, dikelompokkan dengan 67 negara lainnya, termasuk Polandia, Mesir, Irlandia, Hungaria, dan Cile.
Vatikan ditambahkan ke daftar karena dianggap rentan terhadap pencucian uang dan baru membentuk program untuk mencegahnya, demikian seorang pejabat Deplu AS menjelaskan. "Ada kerentanan terhadap sistem keuangan. Dengan volume besar mata uang internasional yang melewati Tahta Suci, itu adalah sistem yang membuatnya rentan sebagai potensi pusat pencucian uang," kata Susan Pittman dari Biro Narkotika Internasional dan Penegakan Hukum Departemen Luar Negeri AS.
Tahun lalu, Vatikan menyesuaikan hukum internal mereka untuk memenuhi standar internasional tentang kejahatan keuangan.
Bank Vatikan, yang didirikan pada tahun 1942 oleh Paus Pius XII, menjadi sorotan sejak September 2010 ketika aparat hukum Italia membekukan dana 23 juta euro (USD 33 juta) dana bank Italia setelah membuka penyelidikan mengenai kemungkinan pencucian uang. Bank mengatakan tidak melakukan kesalahan dan hanya mentransfer dana antar-rekening sendiri. Status pembekuan dicabut pada bulan Juni 2011, tetapi penyelidikan terus berlanjut.
Undang-undang baru Vatikan mengenai transparansi keuangan mengatur regulasi internal untuk memastikan bank dan semua departemen lain mematuhi peraturan dan standar internasional serta bekerja sama dengan pemerintah asing. Dua bulan lalu, surat kabar Italia menerbitkan surat internal yang bocor yang menunjukkan konflik antara para pejabat Vatikan atas penentuan bagaimana semestinya aturan transparansi sebuah bank dibuat.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait
Uskup Agung Melbourne Terkejut Atas Vonis Kasus Pelecehan Seksual
26 Februari 2019
Uskup Agung Melbourne Comensoli mengaku terkejut dan terguncang terkait vonis atas kasus pelecehan seksual anak yang melibatkan Kardinal George Pell.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Tak Suka Orang Cengeng, Kenapa?
14 Juli 2017
Paus Fransiskus ternyata seorang yang tidak suka mendengar keluhan. Hal itu tergambar dari tulisan yang tertempel pada pintu kamarnya.
Baca SelengkapnyaVatikan Haramkan Hostia Bebas Gluten dan Anggur Tak Murni
11 Juli 2017
Vatikan menyatakan bahwa roti tak beragi yang disajikan selama Perjamuan Kudus dalam ibadah umat Katolik atau yang biasa disebut Hostia.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Becandai Donald Trump Soal Berat Badannya
25 Mei 2017
Meski foto muram Paus Fransiskus saat bertemu dengan Donald Trump beredar viral, ternyata Fransiskus sempat mencandai Trump soal berat badannya.
Baca SelengkapnyaWajah Muram Paus Fransiskus Saat Bertemu Donald Trump Jadi Viral
25 Mei 2017
Foto wajah muram Paus Fransiskus dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi viral di dunia maya dan menuai beragam komentar
Baca SelengkapnyaKerap Berseberangan, Pertemuan Trump-Paus Fransiskus Dinantikan
24 Mei 2017
Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari ini dijadwalkan bertemu dengan pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus di Vatikan.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Mesir, Paus Tolak Naik Kendaraan Lapis Baja
27 April 2017
Kendati rentan terhadap sasaran serangan, Paus Fransiskus menolak naik kendaraan lapis baja.
Baca SelengkapnyaEmeritus Paus Benediktus Rayakan Ultah ke 90 dengan Segelas Bir
18 April 2017
Emeritus Paus Benediktus XVI merayakan ulang tahun ke 90 denga segelas bir dan ditemani kerabatnya.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Rayakan Kamis Putih di Penjara Napi Mafia Italia
13 April 2017
Paus Fransiskus basuh kaki para napi mafia penjara Paliano, Roma, Italia dalam misa Kamis Putih.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus Sediakan Laundry Gratis untuk Tunawisma di Roma
13 April 2017
Paus Fransiskus membuka tempat pencucian pakaian atau Laundry gratis di Roma untuk orang-orang miskin
Baca Selengkapnya