Kapten Costa Menangis Meraung-raung Bak Bayi  

Reporter

Editor

Minggu, 22 Januari 2012 05:01 WIB

Kapten kapal Costa Concordia Francesco Schettino (kedua dari kanan) dibawa keluar dari sebuah mobil ke dalam tahanan di Grosseto, setelah diinterogasi pihak yang berwajib, Italia, Selasa (17/1). REUTERS/Reuters TV

TEMPO.CO , Giglio - Kapten kapal pesiar Costa Concordia yang terbalik "menangis seperti bayi". Ia meluapkan semuanya ketika memeluk pendeta hanya beberapa jam setelah kapal menghantam batu. Begitu pengakuan pastor Raffaele Malena, pastor yang bertugas di kapal mewah itu.

Ia mengatakan dia berada di antara orang terakhir yang meninggalkan kapal sekitar pukul 01.30 waktu setempat pada hari Sabtu dan kemudian berada "dekat dengan mereka yang cedera" di pelabuhan kecil Giglio.

"Saya turun melalui tangga tali. Aku dijemput oleh sekoci kecil," katanya. Sekitar satu jam kemudian, Kapten Franceso Schettino muncul.

"Saya berbicara dengan kapten. Dia memeluk saya selama sekitar seperempat jam dan menangis meraung-raung seperti bayi," kata Pastor Malena pada majalah Prancis Famille Chrétienne seperti dikutip Telegraph.

"Tentu saja itu kasus kesalahan manusia karena tidak seharusnya kapal begitu dekat dengan pulau itu," katanya tentang musibah yang menimpa mereka, di mana 11 orang tewas 21 hilang. "Tapi bukan hak saya untuk menilai. Biarkan para ahli yang bicara soal ini," katanya.

Tapi dia tegas menolak beberapa laporan yang menyebut kru kapal tidak kompeten dan tidak membantu penumpang yang ketakutan melarikan diri ke sekoci. "Mereka semua anak laki-laki saya. Mereka bukan sekadar pahlawan, mereka adalah pahlawan super," katanya. "Anak-anak saya tahu mereka akan mati tapi mereka tidak meninggalkan pos mereka."

Ia juga meminta media untuk berhenti memojokkan salah satu pihak karena hal itu sama sekali tak berguna. "(Pers) dapat membuang lumpur sebanyak yang mereka inginkan pada wajah mereka, tapi mereka tidak dapat mengatakan anak laki-laki tidak bekerja, bahwa mereka tidak terlatih," katanya.

Menceritakan kecelakaan itu, ia mengatakan kembali ke biliknya setelah makan malam ketika, "Aku merasakan kejutan besar, seperti perahu bergoyang dari sisi ke sisi .... lalu listrik mati."

Beberapa menit kemudian perahu berbalik keras. "Saya melihat beberapa anggota kru yang bekerja di kamar mesin. Mereka mengatakan kepada saya: 'Kita semua akan mati. Pada lambung ada lubang."

Malena mengungkapkan ia pergi untuk berdoa selama beberapa saat di kapel kapal sebelum meninggalkan kapal. Bapa Malena kini telah kembali ke desanya Ciro Marina di Calabria.

TRIP B

Berita Terpopuler Lainnya
Siapa Sebenarnya Si Pirang, Teman Kencan Kapten Costa?
Teman Kencan Kapten Kapal Costa Diburu di Internet

Satu ABK WNI Costa Concordia Patah Tulang Belakang

Keluarga ABK Cruise Costa Concordia Trauma

Monyet 'Drakula' Ditemukan di Kalimantan
Begini Kiat Dahlan Ubah Pola Pikir Karyawan BUMN




Berita terkait

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

20 Mei 2017

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.

Baca Selengkapnya

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

16 Mei 2017

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade

Baca Selengkapnya

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

10 Mei 2017

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

7 Mei 2017

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

16 April 2017

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.

Baca Selengkapnya

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

25 Maret 2017

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.

Baca Selengkapnya

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

20 Maret 2017

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya

Baca Selengkapnya

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

12 Maret 2017

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.

Baca Selengkapnya

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

23 Desember 2016

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.

Baca Selengkapnya

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

19 Desember 2016

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)

Baca Selengkapnya