Kapten Kapal Costa Mengadu ke Pastor

Reporter

Editor

Sabtu, 21 Januari 2012 17:56 WIB

Kapten kapal Costa Concordia Francesco Schettino (kedua dari kanan) dibawa keluar dari sebuah mobil ke dalam tahanan di Grosseto, setelah diinterogasi pihak yang berwajib, Italia, Selasa (17/1). REUTERS/Reuters TV

TEMPO.CO, Roma - Kapten Kapal Costa Concordia, Francesco Schettino, masih terus menjalani pemeriksaan penyidik. Dalam pemeriksaan itu pula terungkap bahwa si Kapten sempat menangis sesenggukan seperti bayi di pelukan Pastor Raffaele Malena, Sabtu, 14 Januari 2012 pukul 02.30 waktu Italia.

Pastor Malena ternyata juga salah satu penumpang kapal Costa Concordia dan ikut berjuang menyelamatkan diri saat kapal pesiar itu menabrak batu karang di pantai Pulau Giglio, Italia. Menggunakan tali, si pastor akhirnya turun dari haluan kapal dan berhasil dijemput dengan sekoci.

Pastor Malena turun paling akhir dari kapal. Ia mengaku sempat bertemu dengan sang kapten di daratan Pulau Giglio. Sekitar pukul 02.30 pagi, menurut Pastor Malena, tiba-tiba Kapten Francesco Schettino mendatanginya. Tanpa banyak bicara, Schettino memeluk sang pastor. Dia menangis dalam pelukan pastor selama 15 menit. "Schettino menangis seperti bayi," ujar Pastor Malena.

Kepada majalah Prancis Famille Chrétienne, Malena mengatakan kecelakaan itu merupakan kesalahan manusia. Tidak seharusnya kapal tersebut berlayar begitu dekat dengan bibir pantai. "Tapi bukan tugas saya menilainya. Biarkan para ahli yang nanti berbicara," ujarnya.

Meski menyadari ada unsur kelalaian dalam tragedi itu, Malena menampik anggapan kru kapal tidak kompeten saat melakukan evakuasi. Dia berkukuh awak kapal telah berjasa membantu penumpang menyelamatkan diri. "Mereka tahu akan mati, tapi mereka tidak meninggalkan posnya. Awak kapal itu pahlawan super," kata Malena.

Bahkan, menurut Malena, tindakan Schettino melempar jangkar adalah keputusan yang tepat. "Para ahli mungkin mengatakan dia melakukan kesalahan, tapi beberapa orang menganggapnya melakukan hal yang tepat."

Keterangan Malena bisa memberatkan posisi Schettino yang kini didakwa melakukan pembunuhan, meninggalkan kapal, dan menyebabkan kapal karam. Schettino sendiri kini menjadi musuh nomor satu Italia setelah tindakannya meninggalkan kapal saat kecelakaan nahas itu. Bahkan Schettino juga menolak perintah Direktur Pelabuhan Pulau Giglio untuk kembali ke kapal agar bertanggung jawab pada penyelamatan penumpang kapal yang menjadi tanggung jawabnya. (Baca: Beredar Transkrip Rekaman Pembicaraan Kapten Costa)

Hingga saat ini setidaknya 11 penumpang ditemukan tewas dan 21 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Proses evakuasi korban masih berlangsung di tengah cuaca buruk dan kondisi kapal yang bergerak.

Kini Malena telah kembali ke desanya di Ciro Marina, Calabria. Sedangkan Schettino mendekam di balik sel untuk menunggu proses hukum atas tuduhan melakukan kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal.

TELEGRAPH | CORNILA DESYANA





Berita Terkait
Teman Kencan Kapten Kapal Costa Diburu di Internet
Keluarga ABK Cruise Costa Concordia Trauma
Satu ABK WNI Costa Concordia Patah Tulang Belakang
Pencarian Korban Costa Concordia Dihentikan
Teman Kencan Membela Kapten Costa Concordia
Kapten Costa Pesta Wine dengan Teman Wanitanya

Advertising
Advertising

Berita terkait

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

20 Mei 2017

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.

Baca Selengkapnya

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

16 Mei 2017

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade

Baca Selengkapnya

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

10 Mei 2017

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

7 Mei 2017

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

16 April 2017

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.

Baca Selengkapnya

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

25 Maret 2017

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.

Baca Selengkapnya

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

20 Maret 2017

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya

Baca Selengkapnya

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

12 Maret 2017

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.

Baca Selengkapnya

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

23 Desember 2016

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.

Baca Selengkapnya

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

19 Desember 2016

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)

Baca Selengkapnya