TEMPO.CO, Giglio - Kapal pesiar mewah Costa Concordia yang karam di perairan berbatu karang, Kepulauan Giglio, Italia, Jumat, 13 Januari 2012 malam waktu setempat kini sudah bergeser dari posisinya pada saat karam. Meski demikian, regu penyelam Italia yang melakukan evakuasi kudu berpacu dengan waktu.
Cuaca buruk, seperti dilaporkan Reuters, dikhawatirkan masih menganggu pencarian. Para penyelam juga harus menghadapi bangkai kapal yang memiliki banyak dek dan ruangan. Dilaporkan masih ada 29 orang lagi yang belum ditemukan.
Beberapa penyelam mengaku kesulitan bergerak. Mayoritas penumpang berada di restoran dan kawasan tiga lantai yang dipenuhi air. Belum lagi, mereka harus sigap menghindari puing-puing dari kapal di dalam air. "Ini bukan misi mudah," kata Kepala Unit Penyelamat dari Vicenza, Giuseppe Minciotti, kepada Reuters, Selasa, 17 Januari 2012. "Penyelam bergerak di kapal yang besar dan kompleks dan banyak benda di bawah sana"
Giuseppe menuturkan, furnitur, tempat tidur, meja, piring dan barang berat bergerak cukup berbahaya karena bisa menabrak para penyelam. Sebagian lagi kudu masuk ke lorong-lorong sempit seperti labirin. "Kondisinya menakutkan karena begitu kapal itu goyang dan bergerak, maka dapat membahayakan para penyelam," ujarnya.
Regu penyelam, kata Giuseppe, diharapkan bisa menemukan para korban selamat yang masih bertahan di kantung udara dengan bagian kapal masih muncul di permukaan. Terutama sebelum badan kapal dan 2300 ton bahan bakar di kapal itu masuk ke bawah air di Laut Tengah. "Jika itu terjadi, kami harus menghentikan pencarian," ujarnya,
Petugas pengawas pantai Italia menuturkan, proses pencarian diutamakan pada 29 orang. Di antara para penumpang itu, 10 diantaranya adalah warga Jerman.
Bangkai kapal Costa Concordia sendiri mayoritas tersuruk di tepi pantai di kedalaman 20 meter. Cuaca dan gelombang membuat gerakan sisa bangkai kapal yang menjulang bisa melorot hingga kedalaman 130 meter jika terlepas dari bebatuan keras. Menurut taksiran Carnival Corp, perusahaan kapal di Miami, pemilik kapal bisa merugi hingga US$ 90 juta (Rp 825 miliar). Sedangkan nilai saham di pasar saham di London turun hingga 16 persen.
REUTERS | AP | WDA | CHOIRUL
Berita Terkait
Ini Menit-menit Kaburnya Kapten Costa Concordia
Bangkai Costa Concordia Ancam Cemari Taman Laut
Kapten Kapal Costa Harusnya Malu dengan Gadis Penari
Saat Kandas, Kapten Concordia Dinner dengan Cewek
169 ABK Indonesia di Kapal Costa Dipindah ke Roma
Ini Kisah WNI Penumpang Costa Concordia
Berita terkait
Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia
20 Mei 2017
Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.
Baca SelengkapnyaTerbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade
16 Mei 2017
Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade
Baca SelengkapnyaWali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini
10 Mei 2017
Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.
Baca SelengkapnyaItalia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania
7 Mei 2017
Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun
16 April 2017
Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.
Baca SelengkapnyaHakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis
25 Maret 2017
Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.
Baca SelengkapnyaUskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis
20 Maret 2017
Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya
Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku
12 Maret 2017
Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.
Baca SelengkapnyaDubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda
23 Desember 2016
Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.
Baca SelengkapnyaPromosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia
19 Desember 2016
Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)
Baca Selengkapnya