Kapten Kapal Costa Harusnya Malu dengan Gadis Penari  

Reporter

Editor

Selasa, 17 Januari 2012 10:09 WIB

Para penumpang tiba di Porto Santo Stefano setelah kapal pesiar yang mereka tumpangi karam di pulu Giglio, Italia, Sabtu (14/1). REUTERS/Remo Casilli

TEMPO.CO, Giglio - Penumpang kapal Costa Concordia yang karam di perairan Pulau Isola del Giglio, Italia, itu mengamuk dan mengecam kelakuan kapten kapal. Si kapten Fransesco Schettino ketahuan ngacir saat kapal itu karam dan tega meninggalkan ribuan penumpang berjuang menyelamatkan diri, Jumat, 13 Januari 2012.

Ditahan Kepolisian Italia, kantor berita Reuters mengabarkan Schettino dikenakan tuduhan berlapis, yaitu pembunuhan tidak berencana, menyebabkan kerusakan, serta meninggalkan kapal.

Apa yang dilakukan Schettino jelas berbanding terbalik dengan awak kapal lainnya. Salah satunya adalah Rose Metcalf, 22 tahun. Gadis anggota kelompok penari asal Inggris yang manggung di Costa Concordia ini rela menjadi orang terakhir yang meninggalkan Costa Concordia sebelum karam, Sabtu, 14 Januari 2012. Rose memilih menjadi orang terakhir agar bisa menenangkan ribuan penumpang, kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak, untuk kemudian diselamatkan.

Rose mengkisahkan pengalamannya yang dramatis tersebut kepada ayahnya, Phil, di London. Beberapa sebelum kapal miring total, dia diselamatkan tim evakuasi melalui helikopter dari atas yang tenggelam layaknya Titanic. Seperti dikutip Dailymail, Senin, 16 Januari 2012, Rose bertutur pada ayahnya. " Halo Ayah, saya hanya ingin mengabarkan saya masih hidup," katanya. " Saya diterbangkan keluar dari kapal pesiar!"

Rose pun mengisahkan apa yang terjadi. Masih mengenakan kostum tarinya yang minim, Rose berlari ke kabin. Hanya beberapa menit setelah ia merampungkan pentasnya di atas kapal, goyangan itu terjadi dan air sudah mulai memasuki kapal. Di Kabin, Rose segera mengganti pakaian dan memakai jaket pelampung. Lalu pergi menenangkan para penumpang." Orang-orang itu berebutan mau masuk perahu penyelamat," kata Rose. "Tak ada satu pun yang bisa mengatur orang-orang yang berebut itu. Dan sebagai awak kapal, kita harus membantu mereka dulu."

Tak mudah mengatur ribuan orang itu. Rose menyadari, ia sendirian ketika seluruh penumpang sudah naik ke atas kapal penyelamat." Hanya ada empat orang yang bertahan," kata Rose. "Saat itu kapal sudah doyong dan tinggal setengahnya. Saat itu saya sudah menyerah karena nyaris tak ada jalan untuk melarikan diri kecuali loncat ke laut"

Kelima orang itu pun harus bertahan dalam kondisi medan kapal yang sudah mulai miring 90 derajat. Satu-satunya jalan, mereka harus bergantung di salah satu tiang kapal. Mereka pun akhirnya mengikatkan diri dengan selang air di salah satu tiang kapal. Beruntung, helikopter angkatan udara Italia tiba dan menyelamatkan mereka dari atas kapal." Tinggal kami berlima di atas kapal itu, "ujarnya. "Jika kami tidak mengikatkan diri, kami bersiap juga untuk melompat dan berenang. Untunglah helikopter muncul dan mereka membawa kami pergi," katanya.

Helikopter itu membawa lima awak kapal itu ke sebuah pangkalan angkatan udara di Tuscany. Usai rehat, Rose pun menelpon ayahnya dan mengabarkan ia masih hidup.

REUTERS | DAILY MAIL | WDA

Berita Terkait
Saat Kandas, Kapten Concordia Dinner dengan Cewek
Nasib Kapten Costa Ditentukan Pekan Depan
Ini Kisah WNI Penumpang Costa Concordia
Ini Menit-menit Kaburnya Kapten Costa Concordia

Berita terkait

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

20 Mei 2017

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.

Baca Selengkapnya

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

16 Mei 2017

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade

Baca Selengkapnya

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

10 Mei 2017

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

7 Mei 2017

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

16 April 2017

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.

Baca Selengkapnya

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

25 Maret 2017

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.

Baca Selengkapnya

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

20 Maret 2017

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya

Baca Selengkapnya

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

12 Maret 2017

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.

Baca Selengkapnya

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

23 Desember 2016

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.

Baca Selengkapnya

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

19 Desember 2016

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)

Baca Selengkapnya