Pemilik Costa Concordia Salahkan Kapten Kapal

Reporter

Editor

Selasa, 17 Januari 2012 05:02 WIB

Kapten kapal Costa Concordia Francesco Schettino (kanan) ditangkap oleh petugas kepolisian di Grosseto, Italia, Sabtu (14/1). REUTERS/Enzo Russo/ANSA

TEMPO.CO , Jakarta:Penyebab karamnya kapal pesiar mewah Costa Concordia di pesisir Italia mulai terkuak. CEO Costa Cruises, Pier Luigi Foschi, pemilik kapal Costa Concordia, kemarin menyebutkan bahwa kapten kapal membuat penyimpangan "tak diterima, tak diizinkan" kala berlayar.

Sebanyak enam orang tewas dan sekitar 15 lainnya masih hilang setelah Costa terjungkir menghajar batu karang pada Jumat tengah malam pekan lalu di lepas pantai Tuscan, Italia. Pencarian korban selamat dari kapal bermuatan 4.000 orang lebih itu untuk sementara kemarin ditunda setelah kapal terempas ke bebatuan dan area diliputi cuaca buruk.

Foschi menuturkan, sekitar 500 ribu galon minyak terdapat di 17 tangki terpisah. Sensor-sensor ditempatkan untuk melacak pergerakan gerakan kapal. Sejauh ini tak ada tumpahan dari kebocoran tangki.

Kapten Costa Concordia, Francesco Schettino, 52 tahun, Sabtu pekan lalu ditahan polisi Italia. "Perusahaan akan di samping kapten dan akan memberikan semua bantuan, tapi kita perlu mengetahui fakta-fakta dan kami tidak bisa membantah kesalahan manusia," ucap Foschi dalam konferensi pers di Geno kemarin. Foschi sempat menangis dan berkali-kali meminta maaf.

Menurut Foschi, rute kapal Costa sudah diprogram dan alarm langsung menyala bila mereka keluar jalur. "Rutenya sudah dimasukkan dengan benar," ujarnya. "Fakta mengungkapkan bahwa laju kapal meninggalkan jalur karena semata-mata manuver oleh komandan yang tidak disetujui, tidak sah, dan tidak diketahui Costa."

Foschi menjamin kapal telah secara reguler diperiksa dan sudah dicek menyeluruh pada November tahun lalu. "Kapal itu sangat aman. Ini adalah kejadian perkecualian, yang tidak terduga."

Sebelumnya, pihak Costa Cruises menyatakan bahwa Kapten Schettino berlayar terlalu dekat ke daratan. Namun beberapa penumpang menggambarkan sempat mendengar suara mengerikan begitu kapal menghantam bebatuan pada Jumat, pukul 21.30 waktu setempat.
Kapten kapal Costa, Schettino, yang bekerja selama 11 tahun di Costa Cruises, menyangkal setiap kesalahan, dengan menyatakan bahwa batu-batu karang yang dihantam kapalnya tidak ditandai di bagan baharinya.

"Kami harus memiliki kedalaman air di bawah kami," katanya kepada televisi Italia. "Kami berada di sekitar 300 meter dari bebatuan atau kurang. Kami seharusnya tidak menghantam apa pun." Dia juga membantah tuduhan para jaksa bahwa dia kabur dari Costa sebelum evakuasi selesai.

Banyak pertanyaan muncul mengapa kapal berlayar begitu dekat dengan karang-karang berbahaya dan bebatuan yang menjorok di lepas pantai timur Giglio. Hal ini bersamaan dengan kecurigaan bahwa kapten sengaja bermanuver untuk menghibur para turis di pulau itu. Banyak warga Giglio kemarin mengatakan mereka sebelumnya tak pernah melihat kapal Costa datang terlalu dekat ke area pulau karang "Le Scole" yang berbahaya.

BBC | AP | REUTERS | THE GUARDIAN | DWI ARJANTO

Berita Terpopuler

Kapal Costa Concordia Sudah Sial Sejak Diluncurkan

Kapten Kapal Costa Concordia Masuk Bui

Aneh, Kapten Kapal 'Ngacir' Sebelum Costa Concordia Karam

Jurus Jokowi Bereskan Banjir Jakarta

Rosa Sebut Menteri Andi Terima Rp 500 Juta

Wawancara Jokowi: Boleh Diadu Sama Mobil Jepang

Kapten Kapal Pesiar Costa Tak Mengikuti Prosedur

Kronologi Kandasnya Costa Concordia

Berapa Tarif Kapal Pesiar Costa Concordia?

Jokowi: Dempul Esemka Emang Tebal, Terus Kenapa?




Berita terkait

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

20 Mei 2017

Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia

Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.

Baca Selengkapnya

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

16 Mei 2017

Terbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade

Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade

Baca Selengkapnya

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

10 Mei 2017

Wali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini  

Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

7 Mei 2017

Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania  

Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

16 April 2017

Perempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun

Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.

Baca Selengkapnya

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

25 Maret 2017

Hakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis  

Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.

Baca Selengkapnya

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

20 Maret 2017

Uskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis

Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya

Baca Selengkapnya

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

12 Maret 2017

Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku

Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.

Baca Selengkapnya

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

23 Desember 2016

Dubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda

Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.

Baca Selengkapnya

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

19 Desember 2016

Promosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia

Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)

Baca Selengkapnya