TEMPO.CO , Jakarta -Pilot jet Falcon milik Papua Nugini, Kapten Christoper Smith memberi kesaksian bahwa dirinya dicegat oleh dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara setelah mendapatkan izin kontak dengan lalu lintas udara Indonesia. "Pesawat kami dicegat di titik koordinat A125 wilayah udara Makassar," kata dia pada Senin 9 Januari 2012.
Pada 29 November 2011, Kapten Smith mendapat tugas menerbangkan pesawat jenis Falcon dari Subong, Malaysia menuju Port Moresby, Papua Nugini. Pesawat dengan nomor penerbangan P2ANW itu membawa delapan penumpang, termasuk Wakil Perdana Menteri Papua Nugini, Belden Namah beserta pejabat dan tiga awak lainnya.
Menurut Smith, dua hari sebelumnya izin melintas wilayah udara Indonesia diperoleh melalui Universal Weather (lembaga pengatur penerbangan berbasis di Houston, Texas, biasanya mereka melayani pengaturan penerbangan pesawat pribadi dan bisnis). Area izin terbang yang diperoleh adalah antara wilayah Sydney, Australia hingga Kuala Lumpur, Malaysia. Izin berlaku sampai tujuh hari berikutnya, sehingga tak menutup bagi penerbangan lain.
"Pada 29 November pagi, P2ANW meninggalkan Subong melewati wilayah Singapura tanpa ada masalah," kata Smith. Namun saat bersiap melakukan kontak radio dengan Jakarta, iindikator peringatan untuk menghindari tabrakan di pesawatnya berbunyi.
Smith dan Kapten Vincent Kipma, yang mengendalikan pesawat dari tempat duduk sebelah kiri sepakat untuk mematuhi peringatan. Mereka merespons peringatan dengan mengubah frekuensi dan kemudian mengontak Ujung (Makassar) agar memberikan panduan dalam mengontrol kecepatan.
Ketika menerima panduan dari menara kontrol Ujung, Smith mengaku melihat dua pesawat datang mendekat. "Dengungan keras yang saya yakini berasal dari suara jet tempur tiba-tiba terdengar," ujarnya.
"Saat itu saya berpikir ini adalah konfrontasi," Smith menambahkan. Ia kemudian melanjutkan kontak dengan menara kontrol Ujung dan meminta kejelasan mengenai izin terbang mereka. Menurutnya, saat itu ia diberikan pilihan alternatif.
Menara kontrol Ujung mengatakan, mereka segera menghubungi Universal Weather untuk mengkonfirmasi keabsahan izin. Universal Weather memberikan laporan kepada menara Ujung bahwa P2ANW memiliki izin sah.
TNI AU melalui Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) mengambil langkah intersepsi untuk melakukan indentifikasi elektronik dengan radar dan identifikasi visual. Hal itu dilakukan karena terdapat perbedaan data antara flight clearance milik Kohanudnas dan hasil tangkapan radar bandara ataupun radar Kohanudnas.
THE NATIONAL PAPUA NEW GUINEA | SATWIKA MOVEMENTI
BERITA TERKAIT
Jet Papua Nugini Dibayangi dari Banjarmasin
Lewati RI, Jet Papua Nugini Kudu Punya Tiga Izin
Soal Papua Nugini, Pemerintah Tak Boleh Kalah Gertak
Jika PNG Tak Terima, RI Diminta Putus Hubungan Diplomatik
Sikap Perdana Menteri Papua Nugini Dipertanyakan
Berita terkait
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur
26 Mei 2019
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu setelah berminggu-minggu desakan dari lawan politiknya.
Baca SelengkapnyaPNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia
30 September 2016
Papua Nugini menegaskan kembali sikapnya bahwa Provinsi Papua merupakan bagian integral dari Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaEks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura
9 September 2016
Pengadilan Singapura menyatakan pendiri Papua Nugini yang juga presiden pertama PNG, Michael Somare, menerima dana pencucian uang sebesar Rp 10,2 miliar.
Baca SelengkapnyaSekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini
30 Mei 2016
Sekretaris Jenderal ULMWP, organisasi payung seluruh organisasi perjuangan kemerdekaan Papua, Octovianus Mote, ditolak masuk Papua Nugini.
Baca SelengkapnyaDituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur
26 Mei 2016
Para mahasiswa Papua Nugini mendesak Perdana Menteri Peter O'Neill mundur karena terlibat korupsi.
Baca SelengkapnyaPapua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination
26 Mei 2016
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengatakan pimpinan forum Pasifik ingin Papua menentukan nasibnya sendiri (self-determination).
Baca SelengkapnyaPapua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia
27 April 2016
Selama ini, Australia membayar Papua Nugini dan pulau milik bangsa Nauru untuk didirikan kamp penahanan pengungsi.
Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan
26 Februari 2016
Polisi Papua Nugini menembak mati 11 tahanan dan melukai 17 lainnya saat mengejar tahanan penjara yang kabur.
Baca SelengkapnyaBagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia
27 Januari 2016
Polisi minta bayaran untuk mengusut perkosaan.
Dua WNI Disandera di Papua Nugini
14 September 2015
Komunikasi intens dijalin antara Konsulat RI Vanimo dan militer Papua Nugini terkait dengan sandera dua WNI di Papua Nugini.
Baca Selengkapnya