TEMPO.CO , Seoul - Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak mengingatkan Korea Utara agar menghindari provokasi. Menurut dia, saat ini kondisi di Semenanjung Korea sedang menghadapi titik balik yang krusial. Pernyataan yang disiarkan secara nasional di televisi itu muncul beberapa hari setelah Kim Jong-un menggantikan mendiang ayahnya, Kim Jong-il, sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara.
Ahad lalu Korea Utara meminta seluruh rakyatnya menjadi tameng hidup bagi pemimpin barunya itu. “Situasi di Semenanjung Korea sekarang memasuki titik balik. Namun harus ada kesempatan baru di tengah perubahan dan ketidakpastian ini,” kata Lee, Senin, 2 Januari 2012.
Lee mengingatkan Korea Selatan akan merespons secara tegas setiap provokasi Korea Utara. Pada 2010 sejumlah 50 warga Korea Selatan tewas dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh Korea Utara. Dalam beberapa bulan terakhir kedua negara telah melakukan perundingan ihwal program nuklir Korea Utara.
Korea Utara, yang sudah menguji coba dua senjata atom sejak 2006, menyatakan ingin kembali ke meja perundingan yang diikuti enam negara mengenai program senjata nuklirnya dengan imbalan bantuan ekonomi. Namun Amerika Serikat dan Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara harus terlebih dahulu memperlihatkan perkembangan perlucutan senjata. Bila pihak Utara menghentikan aktivitas nuklirnya, kata Lee, negosiasi bisa dilanjutkan.
“Kami siap menyelesaikan kekhawatiran keamanan di Semenanjung Korea dan menyediakan bantuan untuk membangkitkan kembali perekonomian Korea Utara melalui perjanjian dalam perundingan enam negara,” ujar Lee. Selain dua Korea, negara lain yang ikut dalam perundingan adalah Amerika Serikat, Cina, Rusia, dan Jepang.
Namun Korea Utara sejauh ini tetap bersikap keras terhadap Korea Selatan. Pekan lalu mereka mengingatkan tidak akan melunak terhadap tetangganya itu setelah Kim Jong-il meninggal dunia. Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara, yang sangat berkuasa, menyatakan negara itu tidak akan pernah membuat kesepakatan apa pun dengan Lee.
Hari ini Korea Utara menuduh Lee merencanakan menggoyang negara itu dengan meminta pasukannya meningkatkan kewaspadaan setelah Kim Jong-il meninggal. Surat kabar Rodong Sinmun mengutip laporan kantor berita KCNA bahwa Lee harus berlutut untuk meminta maaf atas kebijakannya itu.
AP | SAPTO YUNUS
Berita terkait
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang
27 Juli 2019
Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang
Baca SelengkapnyaPemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer
31 Juli 2018
Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer
Baca SelengkapnyaRudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,
Baca Selengkapnya5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.
Baca SelengkapnyaRemaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop
10 Oktober 2017
Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.
Baca SelengkapnyaKhawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag
27 September 2017
Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.
Baca SelengkapnyaIni Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara
22 September 2017
You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.
Baca Selengkapnya58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang
9 September 2017
Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.
Baca SelengkapnyaTerlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri
3 September 2017
Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.
Baca SelengkapnyaPasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un
31 Agustus 2017
Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Baca Selengkapnya