TEMPO Interaktif, New York - Populasi dunia akan melampaui 7 miliar dalam beberapa hari ke depan, menurut PBB. Angka itu hanya 12 tahun sejak mencapai 6 miliar. Penduduk dunia diperkirakan menjadi 8 miliar di tahun 2025 dan 10 miliar sebelum akhir abad ini.
Kemungkinan besar bayi ke-7 miliar akan lahir di wilayah Asia-Pasifik, di mana tingkat pertumbuhan penduduk lebih tinggi daripada di tempat lain di dunia.
Para ahli mengatakan laju pertumbuhan penduduk telah mencapai tingkat yang berbahaya, di mana angkanya telah berlipat tiga sejak 1940.
Dengan lebih banyak orang untuk diberi makan, rumah, dan perawatan medis, mereka mengatakan sumber daya dunia berada di bawah tekanan yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Saat populasi stabil di negara industri, hampir semua pertumbuhan penduduk dalam waktu dekat diperkirakan terjadi di negara-negara berkembang.
Dari 2,3 miliar pertambahan hingga tahun 2050, menurut PBB, lebih dari 1 miliar akan hidup di sub-Sahara Afrika. Wilayah anak Benua India akan menambahkan 630 juta orang.
Ini akan berarti semakin sedikit lahan dan air yang tersedia untuk setiap orang. Orang miskin, yang cenderung lebih bergantung pada sumber daya alam, akan menanggung beban karena mereka tidak akan mampu bersaing dengan orang kaya.
Penuaan populasi juga menimbulkan masalah di beberapa negara industri, seperti Jepang, di mana penduduk usia 65 dan lebih meningkat dua kali lipat dalam 20 tahun terakhir.
Tapi, meskipun menghadapi masalah-masalah itu, pejabat senior PBB, Dr Noeleen Heyzer, mengatakan anak ke-7 miliar memiliki kesempatan yang lebih baik dari satu dekade lalu untuk bertahan hidup melewati usia lima tahun.
Harapan hidup untuk perempuan dan laki-laki juga telah meningkat di setiap negara Asia dan Pasifik selama dekade terakhir, Dr Heyzer menambahkan.
Dan meskipun laju pembangunan 1,1 persen pada 2011--yang berarti tambahan 78 juta orang pada akhir tahun ini--angka itu telah menurun dari puncak 2 persen pada tahun 1968.
