TEMPO Interaktif, Chicago - Ibu hamil asal Chicago, Amerika Serikat, ini tergolong nekat. Pada usia kandungannya 39 minggu, Amber Miller ngotot mengikuti lomba lari maraton sejauh 42 kilometer. Banyak yang menyemangati ibu 27 tahun ini. "Ayo semangat, ibu hamil," teriak penonton.
Begitu masuk finis, Amber merasakan kontraksi, tapi masih tak yakin si jabang bayi akan brojol. Ia mengira itu hanyalah kontraksi palsu yang biasa terjadi pada saat hamil tua. Ternyata kontraksi makin hebat. Suaminya, Joe Miller, langsung membawa ke rumah sakit. Amber kemudian melahirkan bayi putri di Rumah Sakit Central DuPage, Winfield, Minggu, 9 Oktober 2011 pagi. Si bayi dalam keadaan sehat meski sempat mengalami dehidrasi.
Amber mengikuti lari maraton karena kadung mendaftar dalam perlombaan tahunan ini. Ia mendapat izin dokter dan berlari dengan didampingi suaminya. Panitia pun membolehkannya menjadi peserta. Dari total 42 kilometer itu, "Saya separuh berjalan dan berlari."
Amber memang sangat tergila-gila dengan olahraga lari. Sebelum Chicago Race, Amber mengikuti lomba Wisconsin Marathon Mei lalu. Pada 2009, ia mengikuti maraton saat hamil 18 pekan anak pertamanya, Caleb, yang kini berusia 19 bulan. Ketika itu, Amber bisa menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 4 jam, 30 menit, 27 detik.
Dalam maraton di Chicago, Amber menyelesaikan balapan itu selama 6 jam, 25 menit. Tentu saja sangat jauh dari rekor dunia milik pelari asal Inggris, Paula Jane Radcliffe, dengan catatan 2 jam, 15 menit, 25 detik. Rekor yang belum dipecahkan sejak 2005 sampai sekarang.
TELEGRAPH | EZ
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya