Intelijen Pakistan Ikut Dalangi Pembunuhan Rabbani?

Reporter

Editor

Senin, 3 Oktober 2011 07:40 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, KABUL -Presiden Afganistan Hamid Karzai menegaskan sia-sia membahas perdamaian dengan Taliban tanpa melibatkan Pakistan. Menurut dia, Pakistan memegang peranan kunci untuk membawa Taliban ke meja perundingan guna menghasilkan resolusi damai dari konflik berkepanjangan di Afganistan.



“Jika Pakistan tidak membantu, Afganistan akan ke lembaga internasional untuk meminta dilakukan investigasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dan ini merupakan hak Afganistan,” kata Karzai dalam satu wawancara di televisi pekan lalu.


Pemerintah Afganistan telah lama mencurigai badan intelijen Pakistan, Inter-Services Intelligence (ISI), mendukung aksi kekerasan bersenjata Taliban di Afganistan. Pelaku pembunuhan Ketua Komisi Tinggi Perdamaian Afganistan yang juga mantan Presiden Afganistan, Burhanuddin Rahbanni, pada 20 September lalu, diyakini didalangi oleh Taliban, yang menentang perdamaian di negara itu.



“Tanpa ragu sedikit pun, ISI terlibat di sini (pembunuhan Rabbani),” ujar Menteri Dalam Negeri Afganistan Bismullah Khan Mohammadi di hadapan anggota parlemen Afganistan, Sabtu lalu.



Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani menawarkan berbagai informasi intelijen mengenai pembunuhan Rabbani. Pakistan, menurut dia, juga siap untuk membahas perdamaian di Afganistan. “Kami akan bantu mereka, tapi mereka jangan meragukan kami,” ucap Gilani.


Advertising
Advertising


Ratusan warga Afganistan kemarin berdemo di Kota Kabul. Mereka mengutuk aksi penembakan aparat tentara Pakistan di sepanjang perbatasan dan menuding ISI dan pemimpin senior Taliban yang merancang pembunuhan Rabbani. Para demonstran membawa spanduk besar yang bertulisan “Death of Pakistan” dan “Death to ISI”.



“Pakistan dan ISI harus hentikan intervensinya di Afganistan. Kesabaran kami segera habis,” kata Daoud Kodamani, 22 tahun, seorang mahasiswa yang ikut berdemo.



REUTERS I AP I JERUSALEM POST I MARIA RITA

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya