TEMPO Interaktif, KABUL -Kelompok Taliban mengaku telah memperdaya Ketua Dewan Tinggi Perdamaian Afganistan Burhanuddin Rabbani, 71 tahun, kemudian membunuhnya lewat aksi bom bunuh diri.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kemarin menjelaskan bahwa satu tim khusus level tinggi dibentuk untuk berpura-pura tertarik pada pembicaraan damai. Adapun tujuan sebenarnya adalah merancang pembunuhan Rabbani.
Dua orang terlatih bernama Mohammad Masoom dan Wahid Yar, mantan menteri pada masa Taliban berkuasa di Kabul, ditugasi membangun hubungan dengan Rabbani.
"Keduanya kerap bertemu di rumahnya di Kabul dan dipercaya oleh pihak keamanan Rabbani dan pengawalnya. Mereka mengatakan kepada Rabbani bahwa mereka segera membawa pemimpin senior Taliban ke meja perundingan," ujar Mujahid kepada Reuters melalui telepon.
Peristiwa nahas itu pun terjadi pada Selasa (20 September) sore, ketika dua orang tersebut memaksa ingin bertemu dengan Rabbani, yang sedang ke luar rumah. Begitu Rabbani tiba di rumah dan akan berpelukan dengan Masoom, "Masoom membuka jaketnya dan meledakkan bom untuk membunuh Rabbani," Mujahid menjelaskan.
Fasilitator Nahdlatul Ulama untuk perdamaian di Afganistan, Ichsan Malik, mengatakan pada hari nahas itu Rabbani diagendakan bertemu dengan utusan Taliban. Pertemuan itu untuk mensosialisasi hasil kesepakatan damai yang digodok di Jakarta pada Juli lalu. "Rencananya, pada Desember mendatang, kami bertemu kembali untuk membahas hasil sosialisasi kesepakatan itu," ujar Ichsan kepada Tempo kemarin.
Sejumlah pemimpin dunia mengutuk aksi bom bunuh diri yang menewaskan mantan Presiden Afganistan itu. Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut kematian Rabbani sebagai sebuah kehilangan tragis. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengirim ucapan turut berduka kepada keluarga Rabbani. "Saya sungguh-sungguh kaget. Saya mengutuk serangan terhadap orang yang bekerja untuk membawa damai di Afganistan," kata Ban Ki-moon melalui juru bicaranya di New York.
Kemarin ratusan penduduk Afganistan berkumpul di jalanan di Kabul untuk menyatakan rasa duka mereka atas tewasnya Rabbani.
REUTERS I TELEGRAPH I BBC I HINDUSTAN TIMES I MARIA RITA
Berita terkait
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUbah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan
22 Agustus 2017
Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam
Baca SelengkapnyaRusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya
26 Juli 2017
Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan
Baca SelengkapnyaLedakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas
28 Mei 2017
Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS
8 Mei 2017
Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan
Baca SelengkapnyaISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul
3 Mei 2017
Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaLedakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran
3 Mei 2017
Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa
Baca SelengkapnyaTaliban Membunuh 8 Polisi Afganistan
25 April 2017
Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.
Baca SelengkapnyaKronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan
23 April 2017
Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.
Baca SelengkapnyaTaliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas
22 April 2017
Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.
Baca Selengkapnya