Kualitas Berita Tentukan Hidup Matinya Media Tradisional

Reporter

Editor

Senin, 12 September 2011 23:51 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta --Kekhawatiran media tradisional akan tergilas oleh media online tidak akan terjadi selama media tradisional mampu meningkatkan kualitas beritanya. “Hanya ini satu-satunya jalan untuk bertahan hidup,” kata Franz Josef Gemein, penasehat media dan mantan juru bicara Kanselor Jerman, Angela Merkel dalam German-Indonesia Media Dialog ke-2 bertajuk “Today's Media Landscape and Its Implication” di Jakarta, hari ini, Senin, 12 September 2011.


Gemein menjelaskan, kualitas berita yang harus diperkuat oleh media tradisional seperti surat kabar, radio, televisi adalah kedalaman berita. Dan untuk menghasilkan berita yang berkualitas, maka profesionalitas jurnalis menjadi kunci utama.


Ia kemudian menyetir ucapan banyak orang saat ini, termasuk di Jerman, bahwa siapa saja sekarang ini bisa menjadi jurnalis. Soalnya setiap orang bisa mengakses internet dan melaporkan peristiwa layaknya seorang jurnalis. “Namun yang membedakan adalah kualitas berita dari jurnalis,” kata Gemein.



Bahkan, dia melanjutkan, ada yang mengatakan kerja jurnalis saat ini semakin gampang karena bantuan Internet. Gemein menegaskan, justru dengan kehadiran Internet, pekerjaan jurnalis malah semakin sulit. Sebab, dengan adanya Internet, informasi begitu cepat bermunculan bagai tsunami. Media online berpacu dengan kecepatan informasi. Nah, dalam situasi ini jurnalis akan dipicu untuk lebih cepat lagi mengkonfirmasi atau mengklarifikasi ke sumber berita. Tentu saja hal ini tidak mudah dilakukan.



Direktur Program Media di Asia Konrad Adenauer-Stiftung, Paul Linnarz menjelaskan, tanggung jawab media dan pasar dari produk media merupakan dua hal penting dalam menyikapi derasnya informasi di era Internet dan mempertahankan eksistensi media.


Indonesia sebagai negara kepulauan, kata Paul, perlu mencermati pentingnya mengembangkan dan memperkuat media lokal. Dan, pasar pun dengan lebih mudah dapat dipetakan.


Dialog yang dibuka oleh Duta Besar Jerman Norbert Baas diikuti beberapa jurnalis Jerman dan Indonesia serta sejumlah akademisi dan praktisi media dari kedua negara.



MARIA RITA HASUGIAN

Berita terkait

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .

Baca Selengkapnya

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya