Taliban Serang Helikopter NATO, 31 Pasukan Khusus AS Tewas

Reporter

Editor

Sabtu, 6 Agustus 2011 19:43 WIB

AP/David Guttenfelder

TEMPO Interaktif, Afganistan - Sebuah helikopter Chinook NATO ditembak jatuh oleh gerilyawan Taliban. Serangan itu menewaskan 31 tentara pasukan khusus Amerika dalam salah satu insiden tunggal terburuk di Afganistan.

Pesawat itu dihantam sebuah granat roket dan jatuh di lembah Tangi, Provinsi Wardak, sebelah barat ibu kota Afganistan, Kabul.

Sebuah pernyataan belasungkawa dari Hamid Karzai mengatakan 31 warga Amerika dan tujuh warga Afganistan tewas. Hal it menjadikannya insiden paling berdarah bagi Amerika Serikat dan koalisi dalam perang selama satu dekade.

Kantor pusat di Kabul mengkonfirmasi sebuah helikopter koalisi telah jatuh di Afganistan timur, namun seorang juru bicara tidak berkomentar tentang jumlah korban.

Sumber mengatakan rilis informasi lebih lanjut ditunda karena kesulitan dalam menginformasikan ke keluarga terdekat.

Juru bicara itu mengatakan: "Sebuah helikopter koalisi jatuh di Afganistan timur hari ini, dan operasi pemulihan sedang berlangsung."

"Koalisi masih dalam proses menilai keadaan untuk menentukan fakta-fakta kejadian, laporan menunjukkan ada aktivitas musuh di daerah tersebut. Rincian tambahan akan dirilis jika diperlukan."

Pernyataan Karzai mengatakan: "Presiden Republik Islam Afganistan Hamid Karzai menyatakan belasungkawa atas kecelakaan helikopter NATO dan kematian 31 anggota pasukan khusus AS."

Wardak dipandang sebagai provinsi strategis yang menjaga pintu masuk barat ke Kabul. Infiltrasi Taliban telah berlangsung selama beberapa tahun di wilayah itu.

Laporan setempat mengatakan helikopter itu telah mengambil bagian dalam serangan malam hari yang menargetkan komandan pemberontak. Sedikitnya delapan gerilyawan tewas.

Seorang juru bicara Taliban, Zabiullah Mujaheed, mengatakan kepada New York Times pemberontak menembak helikopter itu sekitar 23:00 Jumat waktu setempat dan delapan militan tewas dalam perang yang terjadi setelah helikopter jatuh.

"Laporan terbaru dari lokasi itu memberitahu kami bahwa masih ada orang Amerika yang melakukan operasi mencari mayat dan potongan helikopter di lapangan," ujar Mujaheed.

TELEGRAPH | EZ


Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya