TEMPO Interaktif, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhirnya meneken Rancangan Undang-Undang yang mengesahkan batas maksimum utang baru Amerika Serikat (debt ceiling). Penandatanganan naskah RUU itu sekaligus membuat Amerika terhindar dari status gagal batar utang (default).
"Kami telah berbuat sebisa mungkin untuk membangkitkan ekonomi negeri ini dan membawa Amerika kembali produktif," kata Obama saat mengumumkan pengesahan utang baru itu di Washington.
Seperti dikutip kantor berita Associated Press, Obama meneken RUU itu tak lama setelah DPR Amerika Serikat melakukan voting atas RUU ini di Capitol Hill, Washington DC, Senin malam waktu setempat atau Selasa, 2 Agustus 2011 waktu Indonesia. Voting itu menghasilkan 269 anggota DPR mendukung, sedangkan 161 menentang.
Penandatanganan naskah RUU itu, dilakukan pada 2 Agustus 2011 waktu Washington DC. Keputusan itu sungguh krusial karena berlangsung mepet, hanya sehari menjelang tenggat waktu pembayaran utang pemerintah Amerika kepada kreditur, terutama pemegang obligasi, yaitu 2 Agustus 2011 waktu setempat.
Soal batas utang ini akhirnya bisa diselesaikan setelah melalui perdebatan alot selama berminggu-minggu di Kongres antara kubu Demokrat pendukung pemerintah dengan kubu Partai Republik yang beroposisi. Kompromi terjadi setelah Obama melobi John Boehner, Ketua DPR dari Partai Republik melalui telepon.
Dengan penandatanganan RUU ini, Kongres mendukung proposal pemerintah untuk menaikkan batas utang maksimum sebesar US$ 2,4 triliun. Utang maksimum AS saat ini sebesar US$ 14,3 triliun. Dengan demikian, batas ini menjadi naik jadi US$ 16,5 triliun.
Meski begitu, kubu Republik yang menguasai mayoritas DPR memberikan catatan, pemerintahan Obama diminta menghemat anggaran sebesar US$ 2,3 triliun selama 10 tahun. Sebuah komisi khusus akan dibentuk untuk membahas pos mana saja yang akan mengalami penghematan.
Andai lobi dengan kubu republik itu gagal, maka pemerintahan Obama dianggap gagal menjaga citra Amerika di mata para kreditur karena Amerika dianggap berisiko gagal membayar utang.
Namun, pemerintahan Obama masih harus memikirkan bagaimana mengetatkan anggaran seperti yang disyaratkan Kongres. Obama sendiri berharap kubu oposisi mau berkompromi dan bersedia menyetujui usulan pemerintah untuk menaikkan pajak. Kenaikan itu diharapkan bisa menjadi solusi pemerintah untuk membayar utang baru dan mengatasi defisit anggaran.
Usulan kenaikan pajak itu masih jadi perdebatan di Kongres. Kubu Republik yang didukung para pengusaha merasa keberatan. Sebaliknya mereka menyoal pemerintahan Obama yang tidak efisien dan boros anggaran, terutama dalam subsidi layanan sosial dan kesehatan bagi rakyat.
WDA | REUTERS | AP
Berita terkait
Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global
11 Mei 2023
Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.
Baca SelengkapnyaPerolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama
5 November 2020
Meski penghitungan suara Pemilu AS masih berlangsung, Joe Biden telah mengantongi lebih dari 70 juta suara.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Tolak Saran Obama Soal Rasisme dan Keikusertaan Pemilu
6 Agustus 2020
Presiden AS Donald Trump menolak saran mantan Presiden Barack Obama untuk meningkatkan keikutsertaan warga di Pilpres Amerika.
Baca SelengkapnyaRemaja Inggris Peretas Akun Twitter Tokoh Dunia Bobol Rp 1,45 Miliar
3 Agustus 2020
Mason Sheppard, remaja Inggris yang dituduh peretas akun Twitter tokoh dunia telah membobol dana mereka sebesar Rp 1,45 miliar
Baca SelengkapnyaKisah Gli, Kucing Penghuni Hagia Sophia 16 Tahun
25 Juli 2020
Gli, kucing penghuni Hagia Sophia lebih dari 16 tahun menjadi sorotan setelah bangunan warisan kerajaan Bizantium itu berubah status menjadi masjid.
Baca SelengkapnyaObama Kutuk Kekerasan Terhadap Pendemo Kematian George Floyd
2 Juni 2020
Mantan Presiden AS Barack Obama mengecam penggunaan kekerasan berlebihan terhadap protes damai kematian George Floyd.
Baca SelengkapnyaMichelle Obama Ungkap Badai Pernikahannya di Tahun-tahun Awal
10 Mei 2020
Michelle Obama mengakui bahwa pernikahannya dengan Barack Obama diperkuat oleh konseling pernikahan pada tahun-tahun awal.
Baca SelengkapnyaObama Sebut Penanganan Virus Corona Oleh Trump Kacau Balau
10 Mei 2020
Mantan Presiden Amerika, Barack Obama, meminta para mantan stafnya untuk banyak belajar dari buruknya penanganan virus Corona oleh Donald Trump
Baca SelengkapnyaBarack Obama Girang Film Pertamanya Masuk Nominasi Oscar 2020
16 Januari 2020
Film dokumenter American Factory garapan rumah produksi Barack Obama berhasil masuk nominasi Film Dokumenter Terbaik di Oscar 2020.
Baca SelengkapnyaPenasihat Obama: Kejatuhan Rezim Iran Hanya Tunggu Waktu
14 Januari 2020
Pergantian rezim bukan hal mustahil melihat berbagai kejadian buruk di Iran.
Baca Selengkapnya