Obama Teken Kesepakatan Utang Baru Amerika

Reporter

Editor

Rabu, 3 Agustus 2011 10:26 WIB

Barack Obama. AP/Silvia Izquierdo

TEMPO Interaktif, Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhirnya meneken Rancangan Undang-Undang yang mengesahkan batas maksimum utang baru Amerika Serikat (debt ceiling). Penandatanganan naskah RUU itu sekaligus membuat Amerika terhindar dari status gagal batar utang (default).

"Kami telah berbuat sebisa mungkin untuk membangkitkan ekonomi negeri ini dan membawa Amerika kembali produktif," kata Obama saat mengumumkan pengesahan utang baru itu di Washington.

Seperti dikutip kantor berita Associated Press, Obama meneken RUU itu tak lama setelah DPR Amerika Serikat melakukan voting atas RUU ini di Capitol Hill, Washington DC, Senin malam waktu setempat atau Selasa, 2 Agustus 2011 waktu Indonesia. Voting itu menghasilkan 269 anggota DPR mendukung, sedangkan 161 menentang.

Penandatanganan naskah RUU itu, dilakukan pada 2 Agustus 2011 waktu Washington DC. Keputusan itu sungguh krusial karena berlangsung mepet, hanya sehari menjelang tenggat waktu pembayaran utang pemerintah Amerika kepada kreditur, terutama pemegang obligasi, yaitu 2 Agustus 2011 waktu setempat.

Soal batas utang ini akhirnya bisa diselesaikan setelah melalui perdebatan alot selama berminggu-minggu di Kongres antara kubu Demokrat pendukung pemerintah dengan kubu Partai Republik yang beroposisi. Kompromi terjadi setelah Obama melobi John Boehner, Ketua DPR dari Partai Republik melalui telepon.

Dengan penandatanganan RUU ini, Kongres mendukung proposal pemerintah untuk menaikkan batas utang maksimum sebesar US$ 2,4 triliun. Utang maksimum AS saat ini sebesar US$ 14,3 triliun. Dengan demikian, batas ini menjadi naik jadi US$ 16,5 triliun.

Meski begitu, kubu Republik yang menguasai mayoritas DPR memberikan catatan, pemerintahan Obama diminta menghemat anggaran sebesar US$ 2,3 triliun selama 10 tahun. Sebuah komisi khusus akan dibentuk untuk membahas pos mana saja yang akan mengalami penghematan.

Andai lobi dengan kubu republik itu gagal, maka pemerintahan Obama dianggap gagal menjaga citra Amerika di mata para kreditur karena Amerika dianggap berisiko gagal membayar utang.

Namun, pemerintahan Obama masih harus memikirkan bagaimana mengetatkan anggaran seperti yang disyaratkan Kongres. Obama sendiri berharap kubu oposisi mau berkompromi dan bersedia menyetujui usulan pemerintah untuk menaikkan pajak. Kenaikan itu diharapkan bisa menjadi solusi pemerintah untuk membayar utang baru dan mengatasi defisit anggaran.

Usulan kenaikan pajak itu masih jadi perdebatan di Kongres. Kubu Republik yang didukung para pengusaha merasa keberatan. Sebaliknya mereka menyoal pemerintahan Obama yang tidak efisien dan boros anggaran, terutama dalam subsidi layanan sosial dan kesehatan bagi rakyat.

WDA | REUTERS | AP

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Perolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama

5 November 2020

Perolehan Suara Joe Biden Lewati Rekor Obama

Meski penghitungan suara Pemilu AS masih berlangsung, Joe Biden telah mengantongi lebih dari 70 juta suara.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Tolak Saran Obama Soal Rasisme dan Keikusertaan Pemilu

6 Agustus 2020

Donald Trump Tolak Saran Obama Soal Rasisme dan Keikusertaan Pemilu

Presiden AS Donald Trump menolak saran mantan Presiden Barack Obama untuk meningkatkan keikutsertaan warga di Pilpres Amerika.

Baca Selengkapnya

Remaja Inggris Peretas Akun Twitter Tokoh Dunia Bobol Rp 1,45 Miliar

3 Agustus 2020

Remaja Inggris Peretas Akun Twitter Tokoh Dunia Bobol Rp 1,45 Miliar

Mason Sheppard, remaja Inggris yang dituduh peretas akun Twitter tokoh dunia telah membobol dana mereka sebesar Rp 1,45 miliar

Baca Selengkapnya

Kisah Gli, Kucing Penghuni Hagia Sophia 16 Tahun

25 Juli 2020

Kisah Gli, Kucing Penghuni Hagia Sophia 16 Tahun

Gli, kucing penghuni Hagia Sophia lebih dari 16 tahun menjadi sorotan setelah bangunan warisan kerajaan Bizantium itu berubah status menjadi masjid.

Baca Selengkapnya

Obama Kutuk Kekerasan Terhadap Pendemo Kematian George Floyd

2 Juni 2020

Obama Kutuk Kekerasan Terhadap Pendemo Kematian George Floyd

Mantan Presiden AS Barack Obama mengecam penggunaan kekerasan berlebihan terhadap protes damai kematian George Floyd.

Baca Selengkapnya

Michelle Obama Ungkap Badai Pernikahannya di Tahun-tahun Awal

10 Mei 2020

Michelle Obama Ungkap Badai Pernikahannya di Tahun-tahun Awal

Michelle Obama mengakui bahwa pernikahannya dengan Barack Obama diperkuat oleh konseling pernikahan pada tahun-tahun awal.

Baca Selengkapnya

Obama Sebut Penanganan Virus Corona Oleh Trump Kacau Balau

10 Mei 2020

Obama Sebut Penanganan Virus Corona Oleh Trump Kacau Balau

Mantan Presiden Amerika, Barack Obama, meminta para mantan stafnya untuk banyak belajar dari buruknya penanganan virus Corona oleh Donald Trump

Baca Selengkapnya

Barack Obama Girang Film Pertamanya Masuk Nominasi Oscar 2020

16 Januari 2020

Barack Obama Girang Film Pertamanya Masuk Nominasi Oscar 2020

Film dokumenter American Factory garapan rumah produksi Barack Obama berhasil masuk nominasi Film Dokumenter Terbaik di Oscar 2020.

Baca Selengkapnya

Penasihat Obama: Kejatuhan Rezim Iran Hanya Tunggu Waktu

14 Januari 2020

Penasihat Obama: Kejatuhan Rezim Iran Hanya Tunggu Waktu

Pergantian rezim bukan hal mustahil melihat berbagai kejadian buruk di Iran.

Baca Selengkapnya