Murdoch Bunuh Tabloid Terbesar

Reporter

Editor

Jumat, 8 Juli 2011 10:12 WIB

REUTERS/Olivia Harris

TEMPO Interaktif, London - News Corporation, membuat kejutan. Perusahaan media raksasa milik Rupert Murdoch itu menutup tabloid di Inggris, News of The World.

Penutupan tabloid dengan oplah terbesar di dunia ini diambil Murdoch setelah dia mendapat berbagai tekanan. Tabloid tersebut dinilai kerap melakukan praktek tidak etis dalam mendapatkan berita. Mereka tak sungkan untuk menyadap telepon narasumber.

"Setelah berkonsultasi dengan beberapa kolega senior, saya mengambil keputusan ini," kata James Murdoch, anak Rupert Murdoch, seperti dikutip dari The Australian, Jumat 8 Juli 2011. "Edisi hari Minggu ini (10 Juli 2011) akan menjadi terbitan terakhir."

Tabloid News of The World tiap pekan laku terjual 2,6 juta eksemplar. Dengan penutupan ini, sejarah tabloid berusia 168 tahun itu berakhir. News of The World dibeli Murdoch pada 1969. Keputusan Murdoch ini berdampak terhadap 200 staf News of the World. Mereka terancam kehilangan pekerjaan.

News of the World dikenal sebagai tabloid dengan berita eksklusif sensasional. Sayangnya, berita-berita itu didapatkan dengan cara tidak etis. Masih ingat berita selingkuh penyerang Manchester United Wayne Rooney saat istrinya hamil besar? Berita itu dilansir oleh News of the Wolrd dari hasil menyadap ponsel Wayne Rooney. Diketahui saat itu Rooney puya hubungan dengan gadis penghibur yang dibayar. (Baca juga: Rooney Akui Selingkuh)

Taqbloid ini pernah menyadap telepon keluarga anak sekolah yang menjadi korban pembunuhan. Tabloid itu juga menyadap percakapan telepon para kerabat tentara Inggris yang gugur di Afganistan serta keluarga korban serangan teror bom di London pada 7 Juli 2005.

Menurut David Wooding, editor News of The World, berita-berita semacam itu diperoleh dari "detektif" swasta yang bekerja di sana. Para "detektif" itu bekerja dengan cara-cara yang tidak pantas. "Gara-gara mereka kami berada dalam kondisi seperti ini. Mereka kerap terlibat terlalu dalam," ujarnya.

GUARDIAN | AP | THE AUSTRALIAN | PGR


Berita terkait

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

53 hari lalu

Dewan Pers Tak Masukkan Perusahaan Pers dalam Komite Publisher Rights, Ini Alasannya

Komite Publisher Rights bertugas menyelesaikan sengketa antara perusahaan pers dan perusahaan platform digital.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

53 hari lalu

Dewan Pers Bentuk Tim Seleksi Komite Publisher Rights

Ninik mengatakan, Komite Publisher Rights penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas jurnalistik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

23 Februari 2024

Ekonom Sebut Penerapan Perpres Publisher Rights Harus dengan Prinsip Keadilan

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan Perpres Publisher Rights mesti diterapkan dengan prinsip keadilan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

23 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Atur Kerja Sama Lisensi hingga Bagi Hasil Platform Digital dengan Perusahaan Pers

Pemerintah bakal mengatur hubungan kerja sama platform digital dengan perusahaan pers setelah Presiden Jokowi meneken Perpres Publisher Rights.

Baca Selengkapnya

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

22 Februari 2024

Perpres Publisher Rights Disahkan, Meta Yakin Tak Wajib Bayar Konten Berita ke Perusahaan Media

Meta menanggapi Perpres Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

22 Februari 2024

Jokowi Sahkan Perpres Publisher Rights, Bisa Pengaruhi Kebebasan Pers?

Jokowi teken Perpres No. 32 tahun 2024 mengatur Platform Digital dalam mendukung industri jurnalisme berkualitas. Apakah mempengaruhi kebebasan pers?

Baca Selengkapnya

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

21 Februari 2024

AMSI Optimistis Perpres Publisher Rights Dorong Ekosistem Bisnis Media Jadi Lebih Baik

Perpres Publisher Rights dinilai membuka ruang bagi model bisnis baru di luar model bisnis yang mengandalkan impresi atau pencapaian traffic.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

21 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Apa Artinya bagi Perusahaan Pers Indonesia?

AMSI optimistis Perpres Publisher Rights akan membuka jalan bagi negosiasi bisnis yang setara antara platform digital dan penerbit media digital.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

21 Februari 2024

Media Asing Soroti Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

Jokowi mengatakan semangat awal dari Peraturan Presiden tentang Publisher Rights adalah ingin membentuk jurnalisme berkualitas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Begini Respons Google

21 Februari 2024

Jokowi Teken Perpres Publisher Rights, Begini Respons Google

Google buka suara soal pengesahan Perpres Publisher Rights oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya