TEMPO Interaktif, Illionis - Para narapidana di Illinois, Amerika Serikat, terpaksa memakai celana dalam kotor karena minimnya jumlah pakaian yang tersedia. Hal ini menimbulkan keprihatinan sekelompok pegiat kesehatan dan kebersihan para napi.
Pegiat dari Asosiasi John Howard menemukan bahwa di Penjara Taylorville Correctional Center, Illinois, para napi memakai baju kotor dan jelek yang hanya dicuci seminggu dua kali. Memang penjara tersebut hanya menyediakan dua pakaian dalam seminggu bagi para napi. Artinya mereka memakai baju yang sama selama beberapa hari tanpa dicuci.
"Praktik aturan yang meminta napi memakai pakaian dalam yang sama dalam beberapa hari menimbulkan masalah kebersihan yang serius," demikian pernyataan Aosiasi John Howard, seperti yang dikutip The Telegraph, Kamis 30 Juni 2011. Mereka meminta Departemen Hukum memberikan pakaian yang layak kepada para napi.
"Saya kira ini masalah sistem yang luas," kata John Maki, Direktur Asosiasi John Howard. Menurut dia, minimnya stok pakaian dalam ini menunjukkan jumlah napi yang terlalu banyak di penjara.
Juru Bicara Departemen Hukum Stacey Solano menyatakan mereka berusaha melakukan yang terbaik di masa keuangan yang sulit ini. Negara saat ini tengah mengalami defisit jutaan dolar. Akibatnya, napi yang biasanya diberikan pakaian baru setiap enam bulan kini tidak bisa menikmati fasilitas itu lagi.
AQIDA SWAMURTI
Berita terkait
Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard
7 menit lalu
Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.
Baca SelengkapnyaKPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung
15 menit lalu
Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.
Baca Selengkapnya5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD
15 menit lalu
Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD
Baca SelengkapnyaHakim Izinkan Kasdi Subagyono Hadir di Sidang Etik Nurul Ghufron di Dewas KPK
23 menit lalu
Majelis hakim memberikan izin kepada bekas Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono untuk mengikuti sidang Dewas KPK tentang kasus Nurul Ghufron.
Baca SelengkapnyaDies Natalis ke-3 Politeknik Tempo, Program Studi Produksi Media Gelar Bedah Film
37 menit lalu
Dalam acara ini, ditayangkan film karya mahasiswa Politeknik Tempo yang berjudul Kala: Rahasia Fana.
Baca SelengkapnyaKPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu
37 menit lalu
KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu
Baca SelengkapnyaKemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim
48 menit lalu
Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Buka Kemungkinan Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal Kebocoran BAP
53 menit lalu
Jaksa KPK mengatakan bisa saja menghadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang soal kebocaran BAP
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Kasdi Subagyono Benarkan Nurul Ghufron Pernah Bahas soal Mutasi Kerabatnya di Kementan
1 jam lalu
Kuasa hukum eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono membenarkan bahwa Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah membahas soal mutasi kerabatnya.
Baca SelengkapnyaHasil Piala Uber 2024: Kemenangan Lanny / Rachel Bawa Indonesia Kalahkan Uganda 5-0
1 jam lalu
Tim bulu tangkis putri Indonesia akan menghadapi Jepang di laga terakhir Grup C Piala Uber 2024, untuk perebutan juara grup, Rabu, 1 Mei 2024.
Baca Selengkapnya